Pilpres 2019
Gerindra Geram Andi Arief Ngotot Mahar Rp 1 Triliun Sandiaga Uno
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Puyono geram terkait ngototnya politisi Partai Demokrat, Andi Arief terkait mahar.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Puyono geram terkait ngototnya politisi Partai Demokrat, Andi Arief terkait mahar yang diduga diberikan oleh Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN.
Menurut Arief hanya orang yang kurang pengetahuan dan salah makan obat yang terus mempermasalahkan mahar.
"Tidak Ada itu satu katapun dalam UU Pemilu kata mahar, kan sudah dijelaskan sama Sandi bahwa uang Rp 1 triliun itu sebagai biaya kampanye," ujar Arief Puyono dalam keterangan pers, Jumat (17/8/2018).
Menurur Arief sebaiknya Andi membaca kembali UU Pemilu, apakah ada kata mahar.
Baca: Andi Arief Bocorkan Strategi Kampanye Prabowo Subianto -Sandiaga Uno
Baca: 7 Penyerang Asing Perkuat Persib Bandung 5 Musim Terakhir, Begini Kiprahnya
Tidak ada kata mahar. "Memang mau kawin apa pakai mahar maharan. Mahar itu cuma bahasa politik yang di buat oleh Andi Arief karena kecewa AHY tidak di jadikan Cawapres, padahal sudah jelas kok AHY itu legowo dan sangat sportive sekali," tegas Arief Puyono.
Dari sikap AHY jelas dia jauh lebih matang dalam politik dibandingkan Andi Arief, walau AHY itu terbilang debutan baru.
"Nah kawan Andi Arief tolong sadar dan insyaf dong ..nanti kamu cuma diketawain aja," ujar Arief Puyono.
Arief juga menyentil Sekjen PDI Perjuangan yang Juga mempermasalahkan mahar Rp 1 triliun.
Menurutnya, Pemilu dan Pilpres perlu biaya untuk saksi.
"Pikir dong, 1 triliun sih kecil jumlahnya, nah kalau mas Joko Widodo - Maruf Amin mungkin jauh lebih Besar keperluan untuk Pemilu Dan Pilpres," kritik Arief Puyono.
Baca: Andi Arief Kembali Tweet Hal Mengejutkan, Sebut Mahfud MD dan Sandi Uno
Baca: Berita Duka- Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Dikabarkan Meninggal Dunia
Arief curiga, banyaknya yang mempermasalahkan uang Rp 1 triliun takut kalah karena ternyata yang di pasang sebagai Cawapres adalah Sandiaga Uno
"Jadi mari Kita bertarung dengan bersih dan sopan serta tolong koreksi diri apakah Pemerintah Joko Widodo sudah berhasil atau belum dalam mengurangi hutang negara dan angka pengangguran. Jadi sekali lagi tidak ada ya mahar-maharan tuh," tegas Arief
Mengutip kompas.com, sebelumnya, Andi Arief mengaku diperintah partainya untuk bicara mengenai dugaan mahar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno ke PAN dan PKS.
Mahar itu, disebutnya, dijanjikan agar PAN dan PKS mau menerima Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto.
"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," kata Andi dalam acara sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (13/8/2018) malam.
Baca: Sutarmidji Akan Tandatangani Perwa Terkait Karhutla di Pontianak, Ini Bocoran Isinya
Baca: Jadi Bandar Narkoba, Seorang Wanita di Ngabang Diciduk Polisi, Barang Buktinya Puluhan Paket