Sumber Air Jadi Kendala Utama Pemadaman Karhutla di Kubu Raya

Hotspot mulai bermunculan kembali di wilayah Kalbar setelah satu minggu belakangan tidak terjadi hujan tidak terkecuali di Kubu Raya.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WAHIDIN
Anggota Koramil 1205 -09/Merakai dan Anggota Polsek Ketungau Tengah bersama dengan masyarakat melakukan patroli dan berjibaku mengatasi terjadinya Karhutla di Desa Radin Jaya, Ketungau Tengah, Minggu (15/7/2018) siang. 

Laporan Wartawan Tribunpontianak : Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Hotspot mulai bermunculan kembali di wilayah Kalbar setelah satu minggu belakangan tidak terjadi hujan tidak terkecuali di Kubu Raya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya pun mencatat, saat ini di Kubu Raya sudah puluhan hektar lahan terbakar sejak dua hari ini.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas BPBD Kubu Raya, Sulistiono mengatakan, Kebakaran lahan di Kubu Raya yang cukup luas terjadi di Sekunder C Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya.

Baca: Berikan Imbauan Cegah Kathutla, Polres Mempawah Kedepankan Tindakan

"Kebakaran lahan di Skunder C saat ini diperkirakan sudah mencapai 40 hektar, kami bersama Manggala Agni, anggota Kepolisian dan TNI, sekarang sedang berupaya melakukan pemadaman," ujarnya, Selasa (7/8)

Sulistiono menjelaskan, kebakaran lahan di wilayah Skunder C tidak hanya menumpuk di satu titik lahan. Sehingga proses pemadaman karhutla diakuinya memang cukup sulit.

"Kebakarannya ini menyebar di beberapa lahan karena itu untuk wilayah yang sulit di jangkau, pemadaman api dilakukan dengan cara pengeboman air atau water booming menggunakan helicopter. Untuk wilayah yang bisa dijangkau, pemadaman api kami lakukan dengan cara menyeprotkan air menggunakan mesin," katanya.

Menurutnya, pula sumber air menjadi persoalan dalam melakukan pemadaman kebakaran lahan di wilayah Sekunder C.

"Beberapa sumur air yang ada di wilayah sekitar sudah tak berfungsi ini juga jadi kesulitan kami," tuturnya.

Kebakaran lahan di Kubu Raya diakuinya tidak hanya terjadi di Skunder C, tetapi kebakaran lahan juga terjadi di daeeah lain. Diantaranya menurut dia Desa Teluk Bakung Kecamatan Ambawang, dengan luasan lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 25 hektar dan Terentang.

"Hingga pukul 13.00 wib, Selasa (7/8) Hotspot yang terdeteksi di wilayah Kubu Raya mencapai 19 titik. Jumlah titik Hostpot tersebut sekarang cenderung turun dibanding dua hari lalu," katanya.

Ia juga mengatakan hingga saat ini kondisi karhutla yang terjadi belum terlalu menghambat penerbangan dari dan ke Pontianak melalui bandara Supadio

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved