Pemilik Kios Depan RSUD Sudarso Bersitegang Enggan Digusur dan Minta Solusi Tempat Berjualan
Menurutnya apabila Pemkot merelokasi ke Rusunawa, sama saja membunuh mereka pelan-pelan, karena disana tidak bisa usaha.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Proses pembongkaran kios-kios yang berada di jajaran Depan Rumah Sakit Sudarso tahap pertama sempat membuat suasana bersitegang sejenak, hal itu terjadi lantaran pemilik kios tidak terima kios mereka dibongkar oleh Dinas Koperasi Usaha, Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak serta dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pemilik kios bersikeras agar tempat mereka tidak dibongkar dengan berbagai alasan, mulai dari tempat tinggal sampai tempat untuk mencari penghidupan.
Baca: Pria Ini Membakar Rumah Janda yang Menolak Cintanya
Baca: Ustaz Abdul Somad Unggah Foto Kuliah di Maroko, Ada Tokoh Politik Nasional, Siapa Dia?
Satu diantara pedagang yang tak terima adanya pembongkaran ini, Zulkarnain (65) menuturkan jika pihaknya tak terima lantaran belum adanya solusi dari Pemkot Pontianak terkait lokasi berjualan.
"Kamek ni kan pedagang, jadi harus dialihkan di tempat pedagang juga, bukan di Rusunawa seperti kata Pak Haryadi itu. Kami menolak tidak mau ke Rusunawa karena kami pedagang, otomatis kami minta dipindahkan ke tempat yang bisa berdagang juga,"ucap Zulkarnain meradang saat diwawancarai ditengah proses pembongkaran kios oleh petugas, Jumat (3/8/2018).
Menurutnya apabila Pemkot merelokasi ke Rusunawa, sama saja membunuh mereka pelan-pelan, karena disana tidak bisa usaha.
"Kami minta sama pemerintah itu, karena kami Pedagang Sudarso minta penggantian, untuk berdagang juga. Itu dari pemerintah ada Dinas UKM maka itu bubarkan saja kalau tidak bisa membina kami dan menyediakan tempat untuk kami," tegasnya.
Ia meminta pemerintah jangan membunuh pedagang, apalagi dipindahkan ke Rusunawa maka tidak kan bisa berusaha. Zulkarnain dengan nada kasar meminta disampaikan pada Kadiskumdag Pontianak, Haryadi kalau pemerintah jangan membunuh pedagang secara pelahan-lahan.
Zulkarnain menambahkan jika ia sudah 12 tahun lebih baik tinggal disana dan ruko juga dibuat oleh masyarakat sendiri dengan perjuangan namun kala itu diizinkan oleh pemerintah.
"Kita bangun ada izin, dan izin saya dari dinas. Bukan kami tidak ada izin, jadi kasi tau jangan pindahkan ke Rusunawa. Kalau ke Rusunawa untuk membuat pedagang mati, jadi kalau mau dipindahkan carikan tempat kami yang bisa berdagang untuk hidup sehari-hari menghidupi anak-anak, bukan untuk kekayaan," jelasnya.
Zulkarnain menambahkan memang izin tempat usahanya itu sudah lama mati, tapi saat mau perpanjang pihak dinas terkait menyampaikan tidak perlu diperpanjang.
"Yang jelas nanti kalau bapak digusur ada solusinya. Itu yang kami tuntut sekarang apa solusinya, itu surat kami masih ada. Jangan pindahkan ke Rusunawa pokoknya solusi harus bisa berdagang kami mau isi perut," tegasnya.