Pesparawi
Hadir di Pontianak, Luhut Sampaikan Bahwa Perdamaian di Indonesia Tidak Lepas Dari Toleransi
"Saya ingin kita mengambil moment sejenak untuk mengingat makna dari Bhineka tunggal Ika, bahwa kita satu dalam keragaman kita," katanya.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Disampaikan oleh Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan bahwa perdamaian di Indonesia tidak lepas dari rasa toleransi antara suku, umat beragama dan budaya.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XII di Stadion Sultan Syarief Abdulrahman Kota Pontianak pada Senin malam (30/07/2018).
Baca: Kemeriahan Pembukaan Pesparawi Nasional XII di Pontianak
Baca: Menko Maritim Luhut Temu Pimpinan N4J di Kalbar, Ini Yang Dibicarakan
"Saya ingin kita mengambil moment sejenak untuk mengingat makna dari Bhineka tunggal Ika, bahwa kita satu dalam keragaman kita," katanya.
Keberagaman itu ia istilahkan seperti harmoni yang kita dengar melalui paduan suara.
"Meskipun ada bass, tenor, sopran dan alto ketika dinyanyikan bersama dalam satu paduan akan menghasilkan alunan yang indah, alunan yang justru tercipta dari perbedaan suara tersebut," katanya dalam acara yang juga dihadiri oleh Mentri Agama Lukman Hakim Saifuddin itu.
Luhut juga menyampaikan kabar gembira bahwa meskipun saat ini kita berada dalam ketidak pastian ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang, namun Indonesia tetap mampu bertahan.
"Namun saya ingin menyakinkan sodara bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat. Institusi International seperti world Bank menilai bahwa semua pembangunan yang kita lakukan telah tepat arwahnya," katanya dihadapan para peserta dan undangan yang hadir.
Luhut juga menyampaikan bahwa negara Indonesia maju dan saat ini mengarah pada arah yang benar.