Pasokan DOC Berkurang Menjadi Sebab Kelangkaan Stok Ayam di Sintang
stok ayam potong di Sintang sebagian besar dipasok dari perusahaan peternak inti plasma PT Bintang Sejahtera Bersama
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Wiryono menyampaikan bahwa untuk stok ayam potong di Sintang sebagian besar dipasok dari perusahaan peternak inti plasma PT Bintang Sejahtera Bersama.
Perusahaan kemitraan tersebut, kata Wiryono masih berada di bawah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Wiryono membenarkan bahwa akhir-akhir ini stok dari perusahaan inti tersebut berkurang.
"Memang stok inti ini kurang, populasi yang biasanya normal inti ini 150 ribu sekarang hanya sekitar 100 ribu. Sementara kita di Sintang masih kurang peternak mandiri untuk memasok kekurangan," ujarnya, Jumat (27/4/2018) pagi.
Baca: Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag RI Beberkan Sejarah Singkat Pesparawi
Turunnya populasi ayam yang cukup drastis dikatakan Wiryono akibat perusahaan inti juga mengalami pengurangan jumlah produksi anak ayam usia sehari atau day old chick (DOC) yang dipasok dari Charoen Pokphand.
"Mereka mengaku produk DOC nya yang dikirim dari Djarum Pokphand berkurang sehingga produk agennya juga berkurang. Makanya harga sampai 48 ribu perkilogram, dan masalah ini juga rata-rata terjadi di daerah lain," tambahnya.
Wiryono mengatakan bahwa perusahaan sendiri menjanjikan kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama. Diprediksi bulan Agustus kondisi sudah normal kembali sehingga tidak terjadi kelangkaan panjang di pedagang.
"Mereka janjinya Agustus sudah normal, tapi ini sebenarnya terjadi secara nasional. Karena ada suplemen untuk ayam yang tidak diizinkan lagi sehingga produksi telur maupun kualitas DOC nya menjadi berkurang," pungkasnya.