Direktur PDAM Setuju Pontianak Butuh Embung Untuk Cadangan Air Baku
Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Lajito menyampaikan memang terkadang air baku PDAM
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Lajito menyampaikan memang terkadang air baku PDAM saat kemarau panjang sering terintruksi air laut, karena PDAM masih mengandalkan air Sungai Kapuas.
"Menghadapi musim kemarau memang PDAM Kota Pontianak masih memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada, kalau memang air Kapuas terintrusi air laut maka kita akan menggunakan cadangan air di Panepat," ucap Lajito, Jumat (27/7/2018).
Baca: Rektor Untan dan Dirjen PKTrans Lepas 20 Mahasiswa KKN Tematik Ke Kayong Utara
Lajito menambahkan memang air cadangan di Panepat tidak cukup, saat kemarau panjang namun harus mencari solusi agar persediaan air baku tetap ada.
"Biasa kita siapkan aor di panepat seandainya nanti Kapuas terintruksi air laut maka suplai dari Panepat sudah siap. Kita di Pontianak sistemnya menggunakan reservoir dan ditampung sekitar 15 persen dari total kapasitas produksi. Sementara apabila terjadi kemarau maka digunakan air di Panepat yang kapasitasnya bisa mencapai 500 liter perdetik," terang Lajito.
Ia jelaskan metodenya kalau memang air di Panepat itu kurang, maka akan dicampur dengan air Sungai Kapuas untuk mencukupi suplai air pada masyarakat. Oleh krena itulah terkadang air PDAM masih payau karena memang air baku sudah terintrusi air laut.
Pihak PDAM mengharapkan adanya embung atau waduk untuk persediaan air baku lagi, sehingga saat kemarau panjang masih tersedia.