Dijatah BPJS Kesehatan, Harga Obat Kanker Payudara Trastuzumab Ternyata Semahal Ini

Biaya pengobatan bagi pasien penderita kanker memang jauh dari kata murah.Selama ini, BPJS Indonesia masih men

Editor: Nasaruddin
news.com.au
Antisipasi kanker payudara sejak dini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Biaya pengobatan bagi pasien penderita kanker memang jauh dari kata murah.

Selama ini, BPJS Kesehatan masih menjamin biaya pengobatan pasien kanker.

Hingga akhirnya banyak penderita kanker yang bisa merasakan pengobatan mulai dari obat oral hingga kemoterapi dengan biaya iuran bulanan yang masuk akal.

Sebuah kasus viral baru-baru ini tentang seorang penderita kanker yang ditolak saat akan menjalani kemoterapi kanker payudara HER2 positif dengan obat ampulTrastuzumab.

Baca: Kylian Mbappe Donasikan Seluruh Hadiah Juara Piala Dunia untuk Anak Disabilitas

Baca: Persija Jakarta vs Bali United: Widodo Respek, Persija Dibayangi Catatan Kurang Maksimal

Baca: Beras Beri Berkontribusi 22,52 Persen Terhadap Garis Kemiskinan di Kalbar

Baca: Mitra Kukar vs Sriwijaya FC Resmi Diundur

Baca: Nadine Chandrawinata Ungkap Keimanan Dimas Anggara Hingga Akhirnya Putuskan Menikah

Obat ini lazim diberikan pada pasien kanker payudara HER2 positif yang masih memiliki harapan hidup tinggi.

Dilansir Intisari, Trastuzumab juga kerap disebut dengan Herceptin, obat yang diberikan minimal 8 hingga 16 kali pada pasien positif kanker payudara HER2.

Satu ampul Trastuzumab dihargai Rp25 juta. Harga yang cukup mahal jika kita harus membelinya sendiri.

Padahal untuk tiap pasien perlu 8 ampul, berarti 1 pasien perlu dana hingga Rp200 juta hanya untuk 1 jenis obat trastuzumab ini.

Trastuzumab hingga saat ini dinilai sebagai obat yang paling efektif dalam membantu pasien kanker payudara HER2 untuk bertahan hidup.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan trastuzumab sebagai salah satu obat esensial dalam perawatan kanker paydudara.

Pemberian trastuzumab secara tepat dan rutin bisa memperpanjang harapan hidup pasien hingga 20%.

Penggunaan trastuzumab sendiri tidak diberikan pada semua pasien kanker payudara dan hanya pasien yang dinilai kepatutannya oleh tim medis yang bisa memakai obat ini.

Jadi tim medis akan melakukan pemeriksaan, apakah kanker payudara HER2 masih dalam stadium awal (sel kanker belum menyebar) atau sudah dalam stadium akhir.

Pasien dalam stadium awal dan memiliki peluang bertahan hidup akan diberikan trastuzumab dan sesuai rujukan medis, biaya obat ini masih ditanggung oleh BPJS.

Namun, pasien yang sudah dalam stadium akhir dan tak bisa diselamatkan terpaksa tidak mendapat pengobatan dengan trastuzumab karena dianggap tidak efektif.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved