Dinkes Turunkan Surveilans Data Warga Keracunan di Desa Sekabuk
Saat ini kondisi sang suami Bodat sudah lebih baik setelah menerima perawatan sejak kemarin malam di RSUD dr Rubini Mempawah.
Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Sebanyak 9 orang warga Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang pada minggu (01/7/2018) sekira pukul 19.00 WIB telah di larikan ke RSUD. dr Rubini Mempawah untuk mendapatkan perawatan karena diduga memakan makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Herkulana istri dari Bodat seorang warga Sekabuk yang masih di rawat di RSUD. dr Rubini menceritakan bahwa dirinya di minggu pagi telah membeli telur ayam yang telah siap saji di seorang pedagang sayur keliling.
Baca: KPU Kota Pontianak Jamin Data di Website Aman Walaupun Ada Serangan Hacker
Baca: Walikota di Filipina Tewas Ditembak Ditengah Kumandang Lagu Kebangsaan
Baca: Ridwan Kamil Akan Sulap Gedung Bekas Bioskop Primadona di Bandung Jadi Mal
Kemudian, sekira di tengah hari setelah pulang dari bekerja di ladang, ia bersama suami dan keluarganya makan telur itu, namun tak lama berselang sang suami dan beberapa anggota keluarganya mengalami mual, muntah, dan diare.
Namun, Herkulana sendiri tidak mengalami apapun.
Baca: 9 Warga Desa Sekabuk Diduga Keracunan Makanan, Ini Penjelasan Dokter Jaga RSUD dr Rubini
Baca: Diduga Keracunan, 9 Warga Desa Sekabuk Dirawat di IGD RSUD dr Rubini
"Telur tu harga sebungkus 3 ribu, isinya 2 butir, kalau 5 ribu dapat 2 bungkus, makan lah kami, ndak lama abis makan suami tu tidur, sekitar langsung muntah, sama diare, ada kali 5 kali kemarin di rumah tu, trus dibawalah ke Puskesdes, langsung kesini, tapi saya ndak apa- apa, padahal saya juga makan barang itu," ungkapnya pada Tribun saat di temui di ruangan Puring RSUD. dr Rubini Mempawah. Senin (02/07/2018).
Saat ini kondisi sang suami Bodat sudah lebih baik setelah menerima perawatan sejak kemarin malam di RSUD dr Rubini Mempawah.
Disisi lain Deni Ramdani petugas surveilans penyakit menular dan Keracunan makanan, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah yang di temui Tribun Pontianak di RSUD. dr Rubini setelah mendata pasien yang diduga keracunan, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya telah mendata 13 orang yang turut ikut memakan makanan yang sama dan mendapat perwatan. Senin (02/07/2018).
Dirinya yang mengetahui terkait kejadian ini langsung turun tangan untuk mendata dan mencari informasi terkait makanan yang di makan oleh para korban.
"Kami baru dapat informasi yakni yang sekitar 13 orang, ada yang sudah pulang dan yang di rawat itu 6 orang, mereka ini di perkirakan karena kita belum dapat samplenya dan ini di perkirakan keracunan ini di akibatkan oleh telur rebus yang siap saji, yang telah di bungkus, dan sudah di berikan cabe, jadi kita juga belum mengetahui apakah cabe ini hasil racikan sendiri atau bukan, selain itu kita juga masih belum mengetahui ini akibatnya dari cabe atau telurnya, apakah dari hasil fermentasi ,yang sudah lewat atau disebabkan oleh bakteri - bakteri penyebab keracunan," paparnya.
Dari hasil wawancaranya kepada pihak korban dan keluarga, ada beberapa anggota keluarga yang ikut memakan makanan yang sama namun tidak mengalami keracunan seperti yang menimpa dari beberapa orang yang lain.
"Bila dilihat dari hasil wawancara pada keluarga pasien, tadi ada yang ikut makan tapi tidak timbul gejala, mungkin karena daya tahan tubuhnya lebih kuat, bisa jadi karena sebelum makan makanan ini dia makan kunyit atau bawang putih, atau sayuran, itu membuat daya tahanya lebih kuat," ungkapnya.
Hal ini pun di perkuat oleh pernyataan Herkulana, bahwa saat makan siang tersebut suami dan anggota keluarganya yang lain hanya makan nasi dan telur tersebut, tanpa memakan sayur yang telah di masaknya.
"Sayapun ada masak sayur, tapi anak - anak sama suami ndak makan, mereka makan telur sama nasi jak, jadi saya lah yang makan semua sayur tu banyak - banyak dari sisa mereka,"ungkapnya.