Dr Aswandi: Metodologi Efektif yang Bisa Diterapkan Pendidikan Politik di Sekolah
Siswa akan lebih siap saat sampai masanya menjadi pemilih pemula, dan terlibat langsung dalam proses demokrasi negara.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pendidikan politik bagi siswa perlu diberikan sejak usia sekolah.
Dengan demikian, siswa akan lebih siap saat sampai masanya menjadi pemilih pemula, dan terlibat langsung dalam proses demokrasi negara.
Pakar pendidikan di Kalbar, Dr Aswandi menilai, sejauh ini instrumen pendidikan politik di sekolah sejatinya sudah ada. Hanya, penerapannya saja yang mungkin belumlah optimal.
Baca: Bank Indonesia Launching Program Inkubbi Fintech, Ciptakan Nilai Tambah Bagi UMKM
"Sebenarnya materinya sudah diajarkan melalui pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Tapi metodologinya saya fikir mesti disesuaikan," ujarnya, Selasa (26/6/2018).
Dengan peran strategis itu, ia lantas menilai pendidikan politik bagi siswa di sekolah perlu diupayakan sebagaik mungkin. Satu di antaranya adalah lewat menerapkan metodologi yang tepat dalam pelaksanaannya.
"Jauhi indoktrinasi. Tapi ciptakan dialog, bukan monolog dan atau cara-cara yang tidak dialogis," lanjutnya.
Perubahan perilaku siswa, akan sangat baik jika diterapkan dalam model dialogis. Metode ini sejauh ini sangat baik dalam membentuk persepsi dan tindakan siswa.
Dengan cara dialog pula, dialektika berfikir siswa akan bisa lebih diasah. Sehingga terbiasa berbeda pendapat.
Siswa dapat pula terbiasa berfikiran terbuka, dan siap menerima perbedaan. Sehingga bisa bijak dalam bersikap dan bertindak, meskipun berada di tengah perbedaan.
"Kalau perlu diajarkan untuk kritis terhadap para pendidik, saya pikir ini juga tidak masalah. Sah-sah saja," lanjutnya