Terkait Anak Bawah Umur Ngelem, ini Analisis Ketua IDI Kalbar

Dampaknya akan tergantung dari banyaknya dia menghirup, baik itu sering atau sebentar. Tapi semuanya bisa berakibat fatal,

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / WAWAN GUNAWAN
Barang Bukti Kaleng Lem Sisa Hisap, Jumat (22/06/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK -  Pakar kesehatan yang juga ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Barat dr Berli Hamdani mengatakan lem yang di hirup oleh anak-anak yang ketangkap di SDN Pontianak Barat mengandung banyak zat kimia yang keras.

"Lem itukan bahannya mengandung banyak sekali zat kimia yang keras, jadi kalau di hirup dengan sengaja tentunya akan berbahaya buat pernapasan apalagi untuk anak bahkan bisa buat paru-paru terbakar," ujarnya, Jumat (22/6/2018).

(Baca: Ribuan Warga Pontianak Hadiri Halal Bihalal di Kediaman Cawako Harry )

Maka dengan demikian dampak dari menghirup lem tersebut akan berakibat fatal bagi pelakunya.

"Dampaknya akan tergantung dari banyaknya dia menghirup, baik itu sering atau sebentar. Tapi semuanya bisa berakibat fatal," sambungnya.

dr Berli menambahkan apa yang mereka kejar adalah efek dari halusinasinya, karena itu akibat dari kekurangan oksigen di otakn dan efeknya bisa seperti narkoba.

Karena yang mereka hirup itu adalah zat kimia untuk melarutkan lem. Maka Efek langsungnya adalah karena mereka hirup melalui hidung, maka efeknya mulai dari hidung hingga paru-paru bisa terbakar.

"Akibatnya bukan hanya tidak mampu berfikir secara logis, juga bisa mengalami alusinasi itu yang mereka kejar. Dan efeknya bervariasi bagi setiap penghisap tersebut, dan tergantung daya tahannya masing-masing. Itu sangat berbahaya bisa menyebabkan kematian," imbuhnya.

(Baca: Selain Vokalis Jeruji Almarhum Ginan Ternyata Seorang Aktivis )

Untuk itu dr Berli menghimbau bukan hanya untuk anak-anak tapi semuanya, agar memberikan perhatian kepada anak-anak, karena anak muda masih sangat tergantung dengan pendidikan yang mereka terima, perhatian dan kasih sayang serta teman yang mengerti akan dirinya.

Oleh karenanya perlu ada kegiatan-kegiatan di lingkungan dan sekolah-sekolah yang menyibukkan mereka terutama untuk membangun potensi mereka jadi dengan begitu mereka akan melakukan kegiatan positif.

Dan bagi penegak hukum tentunya harus banyak memberikan pembinaan - pembinaan seperti terjun langsung ke sekolah. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved