Lima Anak Ketangkap Saat Ngelem, Ini Kata Pengamat Pendidikan

Kedepannya, lanjut Zaenudin harus ada sebuah kerjasama yang baik antar semua pihak, terutama dalam anggota keluarga.

Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Lima Anak Ketangkap Saat Ngelem, Ini Kata Pengamat Pendidikan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / WAWAN GUNAWAN
Pengamat Pendidikan IAIN Pontianak Dr Zaenuddin MA

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK - Pengamat pendidikan IAIN Pontianak Dr Zaenuddin mengatakan peristiwa ketangkapnya anak-anak usia sekolah yang sedang mengkonsumi/menghisap lem (21/6) adalah sebuah bentuk kenakalan remaja.

Hal itu dikarenakan kenapa anak-anak tersebut sedang dalam proses pencarian jati diri.

"Mereka nakal karena sedang mencari jati diri. Oleh karena itu mestinya remaja usia sekolah tersebut dapat perlindungan yang tepat, simultan dan continue," ujarnya, Jumat (22/06/2018).

Zaenuddin juga mengatakan kejadian tersebut menunjukkan mereka itu lepas kontrol dari orang dewasa. Oleh karenanya orang dewasa jangan sampai lengah dan itu harus diwaspadai oleh kita di lembaga pendidikan.

Kedepannya, lanjut Zaenudin harus ada sebuah kerjasama yang baik antar semua pihak, terutama dalam anggota keluarga.

(Baca: Siap Amankan Pilkada, Polsek Belitang Gelar Rapat Koordinasi )

"Jadi harus ada kerjasama yang baik antara orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan dan pemerintah. Untuk itu kita juga harus mengevaluasi diri karena ini terjadi dimana-mana dan bukan hanya kali ini," Jelasnya.

Bagi Zaenudin pembinaan yang baik itu akan selalu mengacu pada pendidikan yang sesuai dengan usianya. Oleh karena itu apabila anak-anak tersebut (ngelem) di titipkan di lembaga pembinaan maka pembinaannya harus mengacu pada kurikulum yang mereka miliki.

(Baca: KPU Mempawah Segera Distribusikan Surat Suara, Catat Tanggalnya )

Selain itu, Zaenudin juga mengingatkan jikalau anak-anak itu rentan terhadap segala sesuatu. Untuk itu iya berharap keterlibatan keluarga didalam pembinaan anak sangat harus karena itu penting.

"Karena anak-anak itu sangat rentan, kalau di islam Pendidikan yang paling utama bagi anak-anak adalah didalam keluarga, jadi keluarga harus di libatkan," terangnya.

Oleh karenanya, satu yang bisa dilihat nantinya adalah pembinaan harus sesuai dengan kebutuhan anak. Maka pembinaan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan dan usia anaknya.

Dengan begitu pembinaan harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. 

Caption : 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved