Warek III IAIN Pontianak : Perkuat Pemahaman Islam Moderat Cegah Faham Radikal Masuk Kampus
"Jadi semua terlibat baik dosen maupun mahasiswa untuk mengembangkan Islam yang moderat," pungkasnya.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK - Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan IAIN Pontianak Dr Zaenudin mengatakan pencegahan masuknya faham-faham radikali ke dalam kampus salah satunya dengan penguatan pemahaman tentang Islam Moderat di kalangan mahasiswa, Minggu (3/06/2018).
Baca: Rektor Untan Tangkal Paham Radikal Dengan Kegiatan Positif dan Membentuk Insan Paripurna
Baca: Temukan Pasangan Asusila Saat Razia Pekat, Ini Respon Bupati Sambas
"Jadi kalau di IAIN Pontianak Mahasiswa di bekali dengan nilai-nilai kebangsaan dan agama yang kuat dan benar. Jadi belajar agama itu harus dengan guru dan di bimbing, yang kedua untuk organisasi kemahasiswaan diminta aktif untuk menggali nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan sehingga menjadi motor dalam hal tersebut (Pencegahan faham Radikal), ketiga dosen-dosen menanam nilai-nilai kebangsaan itu di setiap mata kuliahnya masing-masin," ujarnya.
Baca: Inilah Penampakan 10 Kapal Vietnam Yang Diamankan Bakamla RI
Baca: Kupas Tentang Radikalisme, Ma’ruf Nilai Munculnya Karena Pemahaman yang Keliru
Selain itu, juga diperlukan melibatkan semua pihak dalam mengembangkan faham Islam moderat.
"Jadi semua terlibat baik dosen maupun mahasiswa untuk mengembangkan Islam yang moderat," pungkasnya.
Zaenuddin menjelaskan, kalau ada gang tersusup kedalam (Radikal) maka kita membuat peringatan dini, sehingga apabila ada tanda-tanda maka kita tangani dengan cepat.
"Karena kita tidak menutup kemungkinan masuknya faham radikal, karena saat ini PTKIN di anggap seksi untuk di jadikan target radikalisme di kampus, selain itu juga karena selama ini yang ditargetkan adalah PTU (Perguruan Tinggi Umum) dalam hal ini begitu, ya kalau PTKIN seluruhnya," ujarnya.
"Alhamdulillahnya kita masih kuat dengan Islam moderat, bahwa nanti kalau ada yang masuk aliran-aliran yang kurang sesuai maka ada diteksi dini lah," sambungnya.
Meskipun begitu, Selama ini belum ada tanda-tandanya, karena semua unsur aktif selama ini dalam menanggulangi faham radikal tersebut, termasuk UKM UKK yang dipelopori DEMA (BEM) dari tahun sebelumnya juga aktif.
"Sampai saat ini belum ada dan kita berharap tidak ada. Upaya-upaya Penangkalannya yaitu salah satunya dengan Islam moderat yaitu memberikan informasi-informasi yang benar kepada mahasiswa. Kalau ada aliran-aliran yang kira-kira baru kita suruh diskusikan dan ditanyakan kepada dosen atau dosen PA atau Kajur bahkan tanya ke Dekan. Artinya selama ini kita aktif, kita tanya ke kawan-kawan (Dosen) tidak ada laporan mengenai sesuatu yang aneh-aneh (Faham Radikal) ya kita diskusikan," pungkasnya.