BPK RI Apresiasi Capaian Tiga Indikator Fundamental Ekonomi Provinsi Kalbar
Hal itu berbeda dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalbar tiga tahun terakhir berada di bawah angka rata-rata nasional.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Anggota VI BPK RI Harry Azhar Azis memberikan apresiasi beberapa indikator-indikator fundamental pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat yang lebih baik dibandingkan dengan indeks rata-rata nasional. Tiga indikator itu yakni tingkat pengangguran, kemiskinan dan gini rasio.
“Dari beberapa provinsi yang saya ikuti, saya kebetulan membawahi Indonesia bagian Timur mulai Kalimantan, Bali sampai Papua. Kalbar dengan tiga indikator kemakmuran yang di atas rata-rata nasional, saya pikir itu cukup baik untuk di tingkat provinsi,” ungkapnya saat diwawancarai awak media usai Rapat Paripurna Istimewa di Ruang Balairung Sari Gedung DPRD Kalbar, Kamis (31/5/2018).
Baca: Pemprov Kalbar Raih Opini WTP Kali Keenam Berturut-turut, Ini Penjelasan BPK RI
Hal itu berbeda dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalbar tiga tahun terakhir berada di bawah angka rata-rata nasional.
Ia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dapat melakukan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan IPM yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Baca: Ini Kronologi Kecelakaan Mobil Box Bawa Surat Suara Pemilu di Parindu
“Itu harus dibenahi di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Selain itu, inflasi Provinsi Kalbar masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi nasional dan pendapatan per kapita masyarakat Kalbar masih lebih rendah bila dibandingkan pendapatan per kapita nasional.
“Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) akan sia-sia jika kesejahteraan rakyat di Provinsi Kalbar belum tercapai,” tandasnya.