DPRD Kalbar : Jangan Berperilaku Boros, Sewajarnya Saja Saat Ramadan
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyarankan kepada masyarakat untuk tidak menuruti hawa nafsu dan mengendalikan diri
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Anggota DPRD Kalbar Kadri mengatakan sudah seyogyanya umat muslim meresapi nilai-nilai pengajaran yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh lamanya.
“Beribadah dengan penuh ketaatan dan keikhlasan. Jangan berperilaku boros, sewajarnya saja ketika memenuhi kebutuhan saat Ramadan,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Minggu (27/5/2018).
Baca: Fenomena Konsumtif Berlebihan Saat Ramadan, Ini Imbauan Kanwil Kemenag Kalbar
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyarankan kepada masyarakat untuk tidak menuruti hawa nafsu dan mengendalikan diri dalam pemenuhan kebutuhan. Terlebih saat ini kondisi perekonomian sedang sulit di Indonesia, khususnya Kalimantan Barat.
“Kita harus menggunakan uang lebih fokus kepada kebutuhan yang urgen. Yang penting-penting saja,” terangnya.
Baca: Anggur Buatan Tahun 1774 Laku Rp 1,7 Miliar, Ini Kelebihannya
Ia mengakui kecenderungan tingginya keinginan umat muslim ketika puasa Ramadan. Saat berbuka puasa misalnya, umat muslim terkadang membeli makanan dan minuman takjil semaunya.
“Pengen beli ini, beli itu. Padahal ketika berbuka puasa, itu tidak dimakan. Kan mubajir,” katanya.
Kadri mengatakan alangkah baiknya daripada mubajir, makanan dan minuman itu disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan semisal fakir miskin, yatim-piatu, panti asuhan, musafir dan lainnya.
“Semangat saling membantu dan berbagi mesti ditanamkan saat Ramadan. Ibaratnya, meskipun hanya berbagi dengan sebiji kurma. Ketika ikhlas, sedekah itu dicatat sebagai amal kebaikan buat kita. Daripada makanan dan minuman dibuang dan mubajir,” tukasnya.