Peluang Koalisi Dengan Gerindra di Pilpres, Erma Ranik Beberkan 3 Nama Usulan Demokrat
Erma mengatakan, karena batas 20 persen Parlemen Threshouldlah yang menjadi satu diantara alasan partai Demokrat untuk berkoalisi.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengurus DPP Partai Demokrat, Erma Suriani Ranik buka suara terkait pertemuan elit Partai Gerindra dengan partainya.
Menurut Erma, pertemuan tersebut merupakan pertemuan politik biasa antar pengurus partai.
"Penjajakan dengan Gerindra adalah bagian dari komunikasi politik biasa," katanya, Senin (21/05/2018) saat dikonfirmasi Tribunpontianak.co.id
Baca: Karolin Akan Kawal Aspirasi Pembangunan Rumah Adat Tionghoa
Ia mengatakan, memang masing-masing parpol sedang bersiap untuk menghadapi Pilpres 2019.
"Masing masing parpol sedang bersiap dengan agenda berikut setelah Pilkada yakni Pilpres. Demokrat sedang melihat alternatif alternatif 8ntuk menghadiran pilihan Capres dan Cawapres terbaik bagi rakyat di 2019," tuturnya.
Baca: Pertemuan Elit Gerindra-Demokrat, Suriansyah: Kami Membuka Peluang
Erma mengatakan, karena batas 20 persen Parlemen Threshouldlah yang menjadi satu diantara alasan partai Demokrat untuk berkoalisi.
"Yang agak menyulitkan kami adalah batas 20 persen parlemen threshold untuk maju sebagai pengusung Capres-Cawapres membuat Demokrat harus berkoalisi, kami tidak akan berhenti berihtiar," ujarnya.
Walaupun begitu, menurut anggota DPR RI ini, Demokrat mengajukan syarat untuk berkoalisi yakni harus menjadi bagian baik Capres maupun Cawapres nantinya pada Gerindra.
"Syaratnya simpel kita ingin ada kader Demokrat menjadi bagian dari pasangan, baik Capres ataupun Cawapres," katanya.
Ia pun membeberkan ada tiga nama yang bakal jadi calon untuk diusung Demokrat jika berkoalisi dengan Gerindra nantiny di Pilpres.
"Internal Demokrat punya stock banyak. ada AHY, Tuan Guru Bajang Zainul Madji (Gub NTT), Pak de Karwo (Gub Jatim), cuma berbagai survey memang menunjukan bahwa suara AHY paling tinggi dari berbagai survey," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Kalbar, Suryadman Gidot masih enggan mengomentari elit parpolnya dengan Gerindra untuk persiapan Pilpres.