Banjir di Banyuke Hulu, Jalur Akses Landak-Bengkayang Lumpuh

Hujan yang turun sejak Minggu (20/5/2018) sore hingga Senin (21/5) subuh, menyebabkan aliran Sungai Banyuke meluap.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Hujan yang turun sejak Minggu (20/5/2018) sore hingga Senin (21/5) subuh, menyebabkan aliran Sungai Banyuke meluap, hingga membanjiri jalan akses yang menghubungkan Kabupaten Landak - Kabupaten Bengkayang, di Dusun Medang, Desa Padang Pio, Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Senin (21/5) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Hujan yang turun sejak Minggu (20/5/2018) sore hingga Senin (21/5) subuh, menyebabkan aliran Sungai Banyuke meluap, hingga membanjiri jalan akses yang menghubungkan Kabupaten Landak-Kabupaten Bengkayang, di Dusun Medang, Desa Padang Pio, Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Senin (21/5) pagi.

Sejumlah siswa yang merupakan warga sekitar, tampak tak dapat berangkat menuju sekolahnya.

Jika pun ada yang bisa menuju sekolah, namun seragam abu-abu yang dikenakan para siswa, tampak basah saat melintasi banjir.

Begitu pula sejumlah kendaraan truk, tampak mengantri menunggu air yang membanjiri jalan, surut.

Sebagian kendaraan roda empat, terpaksa balik memutar arah.

Baca: Banjir di Banyuke Hulu Hambat Siswa ke Sekolah

Sedangkan bagi kendaraan roda dua, hanya ada dua pilihan.

Berbalik arah atau menggunakan jasa warga setempat memikul kendaraannya, untuk dapat melintasi banjir.

Pemilik motor, harus merogoh kocek untuk membayar jasa pikul sepeda motor di kawasan ini.

Ini lantaran, untuk mengangkut satu kendaraan roda dua, dibutuhkan tenaga sebanyak empat orang.

Warga akan memikul sepeda motor pengguna jalan yang melintas dan hendak melewati banjir, setelah ada kesepakatan tarif. Sehingga, pengendara tidak perlu untuk berbalik arah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved