Pilgub Kalbar
Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalbar Sutarmidji Tawarkan Gagasan Inovatif
Sutarmidji mengatakan dari 4 ribu hektare Karhutla, 2 ribu hektare berasal dari Kalimantan Barat.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut tiga, Sutarmidji komitmen untuk mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat.
Komitmen itu ia tegaskan setelah Kalbar menjadi provinsi yang paling banyak menyumbang Karhutla di Indonesia.
Sutarmidji mengatakan dari 4 ribu hektare Karhutla, 2 ribu hektare berasal dari Kalimantan Barat.
Hal ini membuat Sutarmidji melakukan inovasi untuk mencegah Karhutla di Kalimantan Barat.
"Karhutla di Kalimantan Barat itu sangat besar. Dari 4 ribu hektare, setengahnya dari Kalimantan Barat. Ini yang harus kita cegah. Harus bisa kita mengatasinya dan saya siap membuat inovasi untuk lakukan hal itu," kata Sutarmidji.
Upaya Sutarmidji untuk mengatasi Karhutla yakni dengan cara memperbanyak sumur pompa untuk membasahi lahan gambut di Kalimantan Barat.
Baca: Raih Top Pembina BUMD 2018, Sutarmidji Siap Tingkatkan UMKM Kalbar
Baca: Disebut Tokoh Inovatif Kalbar, Warga Landak Ini Dukung Sutarmidji
Menurutnya, lahan gambut adalah penyebab kebarakan utama di Kalimantan Barat.
"Saya akan memperbanyak sumur pompa yang nanti berfungsi membasahi lahan gambut. Juga nantinya berguna bagi masyarakat sekitar untuk bidang pertanian. Ini harus dilakukan segera, karena Kalbar sudah darurat asap apalagi kalau musim kemarau," jelas Sutarmidji.
Dalam urusan pelestarian lingkungan hidup, komitmen Sutarmidji memang tidak perlu diragukan lagi.
Pasalnya, saat menjadi Wali Kota Pontianak, Sutarmidji berhasil meraih penghargaan terkait pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Berkat tangan dinginnya, Sutarmidji meraih penghargaan Indonesia Green Awards 2017 atas komitmen dan kebijakannya dalam membangun wilayah dengan mengedepankan pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.
Penghargaan ini diberikan The La Tofi School of CSR bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Perindustrian di Jakarta.
Sutarmidji menjelaskan, sudah lima tahun Pemerintah Kota Pontianak fokus menjadikan Kota Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa Equator Clean and Green City, yaitu dengan memperbanyak menanam pohon di lahan terbuka hijau.
"Sesuai dengan standar RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang mensyaratkan minimal 30 persen lahan di kota ini mempunyai ruang terbuka hijau, yaitu terdiri dari 20 persen ruang terbuka lahan publik, dan 10 persen ruang private, yang saat ini sudah tercapai," ungkapnya.
Baca: Sudah Terbukti, Kubu Raya Bulatkan Suara Dukung Sutarmidji - Ria Norsan
Baca: Tiga Kali Dapat Ki Hajar Award, Bukti Sutarmidji Mampu Tingkatkan Pendidikan Kalbar
Lebih lanjut Sutarmidji menjelaskan bukti nyata pembangunanya, yakni dengan hadirnya sejumlah taman di Kota Pontianak yang membuat Pontianak meraih penghargaan tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/sutarmidji_20180517_141044.jpg)