Junjung Toleransi, Panitia Gawai Dayak ke-33 Persingkat Waktu dan Tiadakan Lomba Tangkap Babi

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dengan tema Melalui Gawai Dayak Kita Tingkatkan Soliditas dan Solidaritas Sosial, Pekan Gawai Dayak ke-33 tahun ini tidak memiliki banyak perbedaan dari biasanya, terkecuali mengenai waktu pelaksanaan yang sedikit dipersingkat dan beberapa perlombaan yang ditiadakan.

Satu diantara perlombaan yang tidak digelar dalam Pekan Gawai Dayak 2018 adalah Lomba menangkap Babi.

Ketua Panitia Andreas Lani menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada beberapa panitia yang muslim.

Hal itu disampaikan Andreas saat menggelar jumpa pers di Rumah Betang Jalan Sutoyo Pontianak pada Sabtu (12/05/2018).

Baca: Hormati Bulan Ramadan, Pekan Gawai Dayak ke-33 Berlangsung Lebih Singkat

"Ada beberapa perlombaan yang ditiadakan tahun ini, misalnya lomba nangkap babi. Hal ini sebagai wujud toleransi terhadap kawan-kawan muslim karena yang berpartisipasi dalam kepanitiaan ada juga yang bergama Muslim, " terangnya.

Hal itu juga selaras dengan sub tema dari Pekan Gawai Dayak tahun ini, yaitu Seni Budaya Dayak Sebagai Perekat Hidup Berdampingan yang Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Pancasila Dalam Bingkai NKRI di Kalimantan Barat.

Sehingga Andreas berharap, agar kegiatan Pekan Gawai Dayak ke-33 ini bisa menjadi Perekat di Kalimantan Barat.

" Bahwasanya dalam pelaksana Pekan Gawai Dayak 2018 ada beberapa item yang ditinggakan. Kami sangat konsen terhadap toleransi, semoga ini bisa jadi perekat di Kalimantan Barat, supaya tetap aman, tenang, lepas dari isu hoaks dan tanpa gangguan apapun, " harapnya.