Pembacokan di Pontianak Utara
Ngamar dengan Istri Orang! Pria Ini Dibacok hingga Kritis, Ketua RT Beberkan Fakta Mengejutkan
Waktu itu kami berdua sedang berada di dalam kamar, tiba-tiba MS datang menghampiri sambil membawa senjata tajam.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jadi korban pembacokan di rumah kontrakan, Jalan Khatulisiwa, Pontianak Utara, Jumat (11/5/2018) WH (25) warga Subang, Jawa Barat kritis.
Peristiwa tersebut saat dia bersama RN, dalam kamar di rumah kontrakan di kawasan Pontianak Utara.
Pembacokan itu dilakukan oleh tersanka, MS, yang merupakan suami dari RN. Peristiwa itu terjadi, lantaran MS cemburu melihat istrinya dengan pria lain dalam kamar di rumah kontrakan itu.
Selain harus kehilangan tiga jari kanan, atas musibah itu, WH juga mengalami luka robek pada punggug lengan kiri, luka kepala bagian kanan tak beraturan sekitar 10 cm, luka robek di lengan kiri nyaris putus, luka pada dahi kanan dan luka pada pungung bawah. Hingga saat ini, korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Yarsi Pontianak.
(Baca: BREAKING NEWS - Tertangkap Tangan, Suami Bacok Pria Diduga Selingkuhan Istri di Pontianak Utara )
Terkait peristiwa itu, Kapolsek Pontianak Utara Kompol Ridho Hidayat menuturkan peristiwa tindak pidana penganiayaan menggunakan senjata tajam tersebut terjadi, Jumat (11/5) sekitar pukul 09.30 WIB di Jl. Khatulistiwa, Batulayang
"Setelah 30 menit melakukan penganiayaan MS langsung meninggalkan keduanya sekira pukul 10.00 wib pelaku menyerahkan diri ke Polsek Pontianak Utara,"kata Ridho
Dan saat ini pelaku sudah di amankan berikut barang bukti berupa satu bilah senjata tajam milik tersangka.
(Baca: Tingkatkan Keimanan, Polres Singkawang Lakukan Safari Jumat )
Berdasarkan dari keteragan Ketua RT setempat, Urai mengatakan WH dan NM (istri tersangka) sudah tinggal di rumah kontrakan tersebut sekitar tiga minggu lamanya.
Dijelaskannya, WH dan NM (istri tersangka) sempat datang kerumah Ketua RT dengan maksud melaporkan diri bahwa keduanya merupakan pasangan suami istri yang baru mengontrak di rumah kontrakan itu.

Saat itu, Ketua RT meminta bukti berupa surat nikah namun keduanya berdalih dengan mengatakan keduanya menikah di Jawa, kampung halaman WH dan buku nikah yang mereka miliki tertinggal di Jawa, sehingga Ketua RT tidak dapat membantu menguruskan surat nikah untuk keduanya.
Sementara dari keterangan NR sendiri mengakui kesalahannya telah menghianati suami yang sebelumnya bekerja di Malaysia.
"Saya yang salah, saya yang curang sama suami saya" kalimat NR, istri dari MS, di rumah sakit Yarsi, Jumat malam .
(Baca: KNPI Sambas Gelar Diskusi Bersama Pemuda dan Mahasiswa, Ini Yang Dibahas )
NR juga mengakui hubungannya dengan WH yang dikenalnya sejak setahun silam.
"Waktu itu kami berdua sedang berada di dalam kamar, tiba-tiba MS datang menghampiri sambil membawa senjata tajam. Saya dan WH segera lari keluar kamar, tapi MS mengejar," ceritanya dengan nada terbata-bata.
NR mengatakan bahwa aksi nekat suaminya itu didasari rasa cemburu.Lantaran ketika pulang dari Malaysia, tak menemukan dirinya di rumah.