Mahathir Mohamad Menangi Pemilu Malaysia, PM Tertua di Dunia

Kami tidak mengupayakan balas dendam, kami ingin memulihkan penegakan hukum

Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Dengan perolehan suara aliansi oposisi yang mengungguli Barisan Nasional, maka Mahathir Mohammad akan menjadi perdana menteri tertua di dunia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad kembali meraih kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum Malaysia

Hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum memperlihatkan aliansi gabungan oposisi Pakatan Harapan dan satu partai di negara bagian Sabah meraih 115 kursi parlemen atau melewati ambang mayoritas 112 kursi.

Dengan demikian maka oposisi yang akan membentuk pemerintahan dan Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri tertua di dunia pada usia 92 tahun.

(Baca: Napi Kuasai Tiga Blok, Seorang Tahanan Wanita dan Bayinya Berusia 4 Hari Ikut Tersandera )

Kepada para wartawan Dr Mahathir mengungkapkan harapannya bahwa akan ada upacara pengambilan sumpah pada Kamis (09/05) dan akan mengumumkan hari libur nasional.

Pemilu Malaysia: Merasa tak berguna, kaum muda Malaysia tak gunakan kekuatan mereka
Pemilu Malaysia: Bisakah Mahathir Mohamad berkuasa lagi?

Empat keunikan pemilihan umum Malaysia
Dia berhasil mengalahkan Perdana Menteri Najib Razak, yang dibayang-bayangi dengan skandal keuangan badan investasi milik negara, 1MDB, walau Najib berulang kali membantahnya.

(Baca: Tawanan di Mako Brimob Berhasil Bebas, Polisi Kembali Penuhi Permintaan Napi )

Hasil ini jelas menjadi sejarah dalam politik Malaysia yang sekitar 60 tahun belakangan dikuasai oleh koalisi Barisan Nasional, yang sebelumnya merupakan kubu Mahathir Mohamad.

"Kami tidak mengupayakan balas dendam, kami ingin memulihkan penegakan hukum," kata Dr Mahathir kepada para wartawan saat menyatakan kemenangannya.

Peran utama Dr Mahathir
Kemenangan oposisi ini jelas tidak bisa dilepaskan dari peran Mahathir Mohamad, seperti dijelaskan oleh Ibrahim Suffian dari lembaga jajak pendapat umum, Merdeka Centre.

"Dia memberikan keyakinan kepada pengundi (pemilih), di mana pengundi yang sebelum ini mungkin takut-takut dan juga dipengaruhi oleh identitas politik namun kini berani melakukan perubahan dan terus memilih calon-calon Pakatan Harapan," tutur Ibrahim kepada wartawan BBC News Indonesia, Liston P Siregar.

Masalahnya adalah Mahathir sendiri merupakan tokoh masa lalu yang amat berperan dalam pembentukan koalisi pemerintah Barisan Nasional, namun Ibrahim menegaskan pemerintahan hasil pemilu kali ini akan berbeda.

"Pada waktu ini koalisi yang dipimpin Dr Mahathir adalah terdiri dari berbagai partai dan tidak ada yang memiliki mayoritas yang dominan jadi mereka bergerak dalam satu partnership (kemitraan) yang lebih equal (seimbang)."

Sementara sebelumnya Barisan Nasional praktis didominasi oleh UMNO.

Sebelum pemilihan umum ini, diperkirakan bahwa jika menang maka Mahathir Mohamad akan memerintah untuk sementara waktu sebelum menyerahkan kekuasan kepada Anwar Ibrahim, yang saat ini masih dipenjara.

Pendukung Pakatan Harapan merayakan kemenangan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur.
Pendukung Pakatan Harapan merayakan kemenangan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur. 

"Yang kita lihat bahwa terdapat persetujuan di mana beliau mungkin akan memimpin selama dua tahun dan selepas itu akan diserahkan kepemimpinan kepada orang yang lain. Jadi kita lihat ini merupakan suatu proses transisi yang akan berlaku."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved