Ini Problem dan Tantangan Bidang Peternakan Menurut Kadis Peternakan Kalbar 

Pada umumnya, kategori usaha peternakan rakyat belum menerapkan good management practices.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIZKY PRABOWO RAHINO
Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat Abdul Manaf 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, Abdul Manaf mengatakan masih banyak permasalahan dan tantangan yang ditemui di Kalimantan Barat terkait bidang peternakan

Pada umumnya, kategori usaha peternakan rakyat belum menerapkan good management practices.

"Praktik manajemen yang baik belum dilakukan oleh para peternak selama ini. Ini yang akan terus benahi melalui bimbingan dari para penyuluh peternakan," ungkapnya, Rabu (10/5/2018). 

(Baca: Serahkan Hadiah, Herry Ingatkan Konsumen Hati-hati Terima Informasi Berpotensi Penipuan )

Problem lain yakni masih lemahnya pengolahan hasil dari produk primer peternakan. Kondisi ini membuat daya saing para peternak Kalbar rendah. 

"Ke depan, pemerintah terus mengupayakan agar para peternak tidak hanya menjual produk primer yang dihasilkan, namun juga mengolahnya menjadi produk turunan guna menambah nilai barang saat penjualan," terangnya. 

(Baca: 155 Narapidana Teroris Dipindahkan ke Nusakambangan )

Ia juga menilai program kemitraan belum berjalan optimal sehingga peternak kecil sulit berkembang. Di apek lain, masalah yang jadi tantangan bidang peternakan adalah produk peternakan sangat spesifik dan mudah rusak residu. 

"Infrastruktur dasar seperti jalan, listrik dan pelabuhan juga mempengaruhi distribusi harga komoditas peternakan. Ini yang juga jadi penyebab harganya terkadang melonjak," katanya. 

Manaf menambahkan saat ini pihaknya juga mengalami tantangan untuk membudayakan konsumsi daging beku sebagai alternatif menjaga stabilitas harga dan stok kebutuhan masyarakat akan daging sapi

"Daging sapi beku belum begitu familier dengan masyarakat Kalbar. Tapi, kami terus sosialisasikan agar masyarakat mulai beralih dan paham. Ini menyangkut selera. Sebenarnya, daging sapi beku ini adalah upaya pemerintah menghadirkan daging sapi dengan harga murah dan terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah," tukasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved