Abdul Latif : Jika Partisipasi Masyarakat Tak Sesuai Target Kita Harus Nilai Secara Objektif
Perwakilan dari Panwaslu Pontianak Abdul Latif menyatakan, jika nantinya target tersebut tidak dapat dicapai, kita harus melihat secara objektif.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Tri Pandito Wibowo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK-Menyoal target partisipasi masyarakat mencapai 70 - 80 persen, pada pilkada 27 Juni nanti, perwakilan dari Panwaslu Pontianak Abdul Latif menyatakan, jika nantinya target tersebut tidak dapat dicapai, kita harus melihat secara objektif.
"Kita harus objektif dalam melihat persoalan itu, apakah murni kesalahan penyelenggara atau memang partisipasi masyarakat yang kurang," katanya.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pemateri dalam Seminar Pilkada Damai yang digelar oleh Pemuda Perdamaian di Gedung Guru PGRI Pontianak pada Sabtu (28/04/2018).
Baca: Dewan Puji Kegiatan Jelajah Bhayangkara Bumi Senentang Sebagai Sarana Salurkan Hobi
Namun Latif menyampaikan bahwa panwaslu akan tetap berupa dalam memaksimalkan partisipasi publik itu.
"Panwalu sama-sama tetap akan perjuangkan hal itu. Kami akan mendirikan Posko di setiap Kecamatan, bahkan siap membantu mengarahkan agar masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya," katanya.
Sementara terkait politik uang, Latif mengatakan bahwa hal itu terkait mental masyarakat.
"Apabila mental masyarakat memang sudah tidak baik, maka yang terjadi suara mereka cukup dihargai dengan sejumlah uang transport," katanya.
Baca: Lipstik yang Membunuh Kamu Secara Perlahan, Kadungannya Racun Lho!
Namun Latif juga menyampaikan bahwa panwaslu akan tetap berupa semaksimal mungkin untuk meminimalisir terjadinya politik uang maupun black campaign.
"Kami juga menghimbau dan mengharapkan partisipasi masyarakat dalam hal pelaksana pilkada nanti. Baik berpartisipasi dalam menyampaikan suara maupun turut melakukan pengawasan," imbaunya.
