Pesan Kapolda Kalbar yang ini Tak Boleh Dilanggar Saat Seleksi Polri, Sanksinya Diskualifikasi

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono menegaskan penandatanganan pakta integritas pada hakekatnya merupakan kesanggupan

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Penandatanganan pakta integritas calon siswa dan calon taruna Polri beserta orangtua di Halaman Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (13/4/2018) pagi. Polda Kalbar menggelar pakta integritas seleksi penerimaan anggota kepolisian yang dipimpin langsung Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono menegaskan penandatanganan pakta integritas pada hakekatnya merupakan kesanggupan untuk mendukung dan menjunjung tinggi sumpah jabatan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

"Diharapkan, ini tidak hanya menjadi formalitas tapi dapat dilakukan dalam proses seleksi," ungkapnya saat

bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) penandatanganan pakta integritas seleksi penerimaan calon taruna-taruni Akpol, Bintara dan Tamtama Polri Tahun 2018 di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak, Jumat (13/4/2018).

Baca: Foto-foto Penandatanganan Pakta Integritas Calon Siswa dan Calon Taruna Polri Beserta Orangtua

Irjen Pol Didi Haryono memberikan penekanan yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh peserta, orangtua/wali peserta, panitia serta pengawas internal dan eksternal seleksi penerimaan anggota Polri Tahun 2018.

"Kepada panitia dan pengawas seleksi internal maupun eksternal, lakukan tugas secara benar dan sebagaimana mestinya sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang. Ini demi SDM berkualitas," tegasnya.

Kapolda menegaskan tidak segan-segan memberi sanksi kepada oknum panitia serta pengawas internal dan eksternal seleksi yang terbukti melakukan tindakan melanggar prosedur.

Irjen Pol Didi Haryono mejuga berpesan kepada orangtua peserta untuk berlaku objektif terhadap setiap tahapan seleksi.

Ia juga meminta orangnya peserta tidak melakukan praktik suap-menyuap serta tindakan ke arah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

"Jangan suap-menyuap dan KKN. Jangan percaya oknum yang menjanjikan kelulusan. Kalau terbukti dilakukan langsung didiskualifikasi," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved