Pilkada Kubu Raya
Gidot Ancam Cabut Dukungan Muda-Jiwo, Pengamat: Partai Bisa di Sanksi KPU
Jika figurnya dianggap bagus, walau partai mengatakan tidak mendukung maka tidak terlalu signifikan,
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Politik Untan Ngusmanto mengatakan, kalau cabut dukungan itu jika sudah diberikan apalagi telah diloloskan KPU tidak bisa, artinya secara formal dukungan tidak bisa dicabut lagi, jika dicabut maka partai tersebut akan mendapat sanksi dari KPU.
Tetapi jika orang-orangnya masih bisa mengalihkan dukungan, tapi jika parpol tidak bisa dan tetap sah mendukung paslon bersangkutan dalam hal ini Muda-Jiwo, karena aturanya memang begitu.
"Saya pikir yang melakukan itu elit-elitnya dan punya hak untuk mencabut dukungan saya yakin tetap punya dampak," terang Ngusmanto, Selasa (10/4/2018).
(Baca: Gidot Sebut Akan Cabut Dukungan Muda-Jiwo, Ini Kata KPU Kalbar )
Cuma berapa besar dampaknya tergantung kepatuhan dari mesin politik, namun saya memprediksi dukungan formal saja namun kuncinya adalah figur.
"Jika figurnya dianggap bagus, walau partai mengatakan tidak mendukung maka tidak terlalu signifikan, walaupun memang partai tertentu punya pendukung yang fanatik, dan itu perlu dikaji," tambahnya.
Kalau ditingkatan elit, maka masyarakat tetap bisa kondusif, makanya memang harus dikomunikasikan secara baik, komitmen yang bagus.
(Baca: Terkait Penanganan Difteri di Kota Pontianak, Herhan Hofi Beri Dua Catatan Ini )
Bagaimana kesepakatan dan diingatkan, karena sudah terlanjut dan berjalan beberapa waktu. Elit-elitnya harus ketemu, solusi itulah yang terbaik.
"Kita kepinginnya tidak ada konflik dilapangan, namun jika tidak menjalan komitmen yang dibuat tentu akan membuat persoalan minimal dielitnya," tandasnya.