Nuryakin: Masyarakat Masih Awam Bedakan Berita Hoaks
Saya saja terkadang masih bingung apakah berita yang diterima hoaks atau bukan. Kadang juga bertanya-tanya
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK – Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak, Nuryakin mengakui hingga kini masih ada problem yang dijumpai masyarakat terkait hoaks atau kabar bohong.
Tidak sedikit masyarakat selaku pengguna digital yang belum mempunyai kemampuan untuk membedakan mana informasi atau berita masuk kategori hoaks.
“Saya saja terkadang masih bingung apakah berita yang diterima hoaks atau bukan. Kadang juga bertanya-tanya. Masyarakat awam mungkin juga merasa demikian,” ungkapnya, Minggu (25/3/2018).
(Baca: Pekerja Tampal Jalan Rusak di Sungai Raya Dalam )
Ia mengaku resah dengan informasi-informasi yang tidak jelas kebenarannya berseliweran di lini masa media sosial. Edukasi akan literasi media sosial dinilai Nuryakin harus terus digencarkan, hal ini agar masyarakat yang notabene pengguna media sosial tidak menjadi pelaku pembuat, penyebar atau korban hoaks.
“Pemerintah harus terus sosialisasi, menanamkan mindset dan melibatkan berbagai pihak untuk menyuarakan anti hoaks. Termasuk agar masyarakat paham Undang-Undang yang menjadi dasar hukuman pidana bagi pelaku pembuat dan penyebar hoaks,” terangnya.
Nuryakin menimpali BNN Kota Pontianak berkomitmen menangkal dan melawan hoaks. Ia mengajak masyarakat Kota Pontianak untuk tidak menyebarkan berita atau informasi hoaks.
“Semua harus menyikapi hoaks ini sebagai sesuatu yang harus diperhatikan secara benar-benar. Jangan langsung menyebarkan berita yang diterima, pastikan kebenarannya. Hoaks dapat merusak persatuan dan kesatuan,” tukasnya.