Warga Antusias Hadiri Malam Puncak Selebrasi Earth Hour Pontianak
Kita mulai dari hal kecil, hemat energi, perduli pada bumi dengan mematikan lampu
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Meskipun hujan gerimis, warga dari berbagai usia, tua muda, laki-laki dan perempuan hingga balita antusias menyaksikan acara puncak selebrasi Earth Hour Pontianak.
Kampanye hemat energi dan sayangi bumi Earth Hour Pontianak itu digelar di depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Usman, Sabtu (24 /3 /2018) malam.
Dengan tema #Connect2Earth kegiatan yang menarik antusias masyarakat Pontianak ini dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Pontianak Urai Indra Mulya.
(Baca: LIVE FACEBOOK - Qari Internasional Lantunkan Ayat Alquran di Pembukaan MTQ di Sintang )
Dalam sambutannya, Urai menyampaikan bahwa akhir-akhir ini banyak sekali akibat dari global warming berupa perubahan iklim yang mengakibatkan berbagai persoalan, misalnya banjir.
Oleh karena itu, baginya adalah penting untuk melakukan sesuatu bagi bumi sebagai respon atas perubahan iklim yang terjadi.

"Kita mulai dari hal kecil, hemat energi, perduli pada bumi dengan mematikan lampu, " katanya.
Dengan mengangkat angka 60+ Earth Hour Pontianak kali ini ingin mengajak masyarakat untuk mematikan lampu selama enam puluh menit, pukul 20.30-21.30 WIB dan (+) plus yang mengandung arti sebagai pesan keberlanjutan.
" Kami berharap agar aksi ini tidak hanya berhenti malam ini, tetapi menjadi gaya hidup yang terus dilakukan dalam upaya menghemat energi, " kata Windy Chintia selaku ketua Earth Hour Pontianak.
(Baca: Dua Personel TNI Ditahan di Malaysia, Ini Pernyataan Kodam XII Tanjungpura )
Acara yang diinisiasi oleh World Wide Fund for Nature (WWF) ini merupakan gerakan Global yang pertamakali dilakukan di Sidney Australia pada tahun 2007, di Indonesia sudah kali ke 10 dan untuk Pontianak ini adalah kali ke tujuh.
Manajer Program Kalimantan Barat WWF-Indonesia Albertus Tiju, dalam sambutannya menerangkan bagaimana hal-hal yang kita lakukan akan kembali lagi ke kita.
Ia memberi contoh mengenai partikel-partikel sampah di laut yang dimakan oleh hewan-hewan kecil di laut, hewan-hewan kecil itu kemudian dimakan ikan, dan ikan dimakan oleh manusia.
"Begitulah gambaran mengenai bagaimana hal yang kita lakukan di bumi ini akan kembali kepada kita. Oleh karena itu, melalui kegiatan Earth Hour ini kita akan mengajak bagaimanna kita bisa memberi sumbangsih kepada bumi, " katanya.