Pilgub Kalbar

Karolin Ajak Masyarakat Vaksin Anjing Agar Terhidar dari Rabies

Terkait hal itu, Karolin mengingatkan agar masyarakat jangan menganggap enteng permasalahan rabies yang sedang dihapai saat ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Calon Gubernur Kalimantan Barat Nomor Urut 2, dr Karolin Margret Natasa saat melakukan kampanye dialogis di Sekadau. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Calon Gubernur Kalimantan Barat Nomor Urut 2, dr. Karolin Margret Natasa meminta masyarakat Kalimantan Barat, khususnya yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, untuk segera memvaksin hewan peliharaannya, untuk mencegah gigitan anjing Rabies.

"Saat ini rabies sudah masuk wilayah Kubu Raya, artinya sangat dekat sekali Kota Pontianak. Untuk itu, bagi warga yang memiliki anjing peliharaan, diharapkan segara memvaksin hewannya," kata Karolin di Sekadau, Kamis, (22/03/2018) sesuai dengan rilis yang diterima.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan telah berupaya untuk menanggulani keadaan tersebut.

Baca: Karolin Panaskan Mesin PDI Perjuangan di Sanggau

Terkait hal itu, Karolin mengingatkan agar masyarakat jangan menganggap enteng permasalahan rabies yang sedang dihapai saat ini.

"Seperti yang kita tahu, di komplek perumahan Korpri Sungai Raya Dalam, sudah ada satu korban meninggal dan positif terkena Rabies. Untuk itu, saya meminta, sekali lagi saya memohon kepada kita semua mengerti akan dampak yang disebabkan oleh penyakit rabies ini, karena kita tentu tidak ingin kehilangan anggota keluarga kita apalagi anak-anak kita akibat terkena gigitan anjing yang terkena virus rabies tersebut," tuturnya.

Menurutnya, apabila masyarakat melihat ciri-ciri yang aneh terjadi pada anjing peliharaannya, segera bunuh, kepalanya dipotong dan kirim ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk diteliti lebih lanjut.

Dokter lulusan UniKA Atma Jaya Jakarta ini menambahkan, berdasarkan data dari Dinas Peternakan Kalbar, total kasus gigitan dari Januari hingga Maret 2018 sebanyak 383 orang.

Baca: Di Sanggau, Karolin Minta Kader PDI Perjuangan Patuhi Peraturan Yang Ada

Dari 383 orang yang terkena gigitan itu, hasil positif sebanyak 2 orang, korban meninggal sebanyak 4 orang, dengan populasi anjing sebanyak 190,173 ekor.

Untuk jumlah terbesar dari 13 kabupaten/kota yang tertular adalah Kabupaten Landak dengan jumlah 3 orang meninggal dan 163 gigitan dari 53.851 ekor anjing.

Baru-baru ini, kasus itu justru juga terjadi di Kubu Raya dan ini jelas membuktikan bahwa bahaya Rabies tidak hanya terjadi di wilayah pinggiran, tetapi sudah masuk ke Kota.

Karolin juga menjelaskan bagaimana penanganan pertama yang dapat dilakukan ketika terkena gigitan anjing.

Baca: Ajak Tim dan Relawan Bijak Bermedsos, Karolin: Cukup Bagikan Berita Positif

Menurutnya, jika ada diantara kita yang terkena gigitan anjing, segera cuci dengan air yang mengalir, atau ketika sedang berada di kebun atau ladang yang jauh dari sumber air, cuci atau gosok menggunakan tanah.

Setelah sampai dirumah segera berikan obat merah atau betadine dan lukanya jangan diperban atau ditutup, setelah itu segera bawa ke puskesmas untuk mendapat suntikan vaksin.

"Jangan dibawa ke Dukun, menggunakan metode-metode non medis sebagai contoh menggunakan batu yang dipercaya dapat menghisap racun, Itu tidak dibenarkan, satu-satunya cara adalah bawa ke Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan terdekat," katanya.

Mantan anggota komisi IX DPR ini menjelaskan, penyakit Rabies secara umum dikenal dengan penyakit anjing gila yang menyerang otak dan sistem saraf.

Baca: Karolin-Gidot Siap Maksimalkan Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di Kalbar

Penyakit yang disebabkan oleh virus Iyssaviruses yang ditularkan oleh hewan yang terjangkit virus ini.

Virus rabies menyerang hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, sapi, babi, dan kelelawar penghisap darah.

Virus rabies menular melalui air liur hewan yang terjangkit. Umumnya penyakit ini banyak ditemukan pada anjing dan menular kepada manusia melalui gigitan dan jilatan terhadap luka yang terbuka.

"Penyakit ini tergolong penyakit yang mematikan dan harus ditangani dengan cepat. Untuk itu sekali lagi saya ingatkan agar masyarakat Kalbar jangan menganggap remeh hal ini," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved