Rumah Hangus Terbakar, Saberi: Semuanya Habis Tak Ada yang Tersisa
Akta, ijazah, surat menyurat berharga pun habis, termasuk pakaian sekolah anak dan keponakan
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kebakaran di Gang Arya, Jalan Tanjung Raya 2, Pontianak, menghanguskan rumah Saberi, Sabtu (10/3/2018) sekitar Pukul 05.30 WIB
Pasalnya, pria yang akrab disapa Icap itu mengaku tak memiliki tempat tinggal lagi selain rumah berukuran 5x7 meter yang kini sudah rata dengan tanah.
Seluruh isi bangunan itu juga ludes dilalap api, termasuk barang-barang elektronik serta dua unit sepeda motor bebek yang sebelumnya terparkir di dekat rumah tersebut.
"Ndak, ndak ada yang tersisa, semuanya habis, ndak sempat diselamatkan, tinggal baju celana di badan jak lagi," katanya sembari terduduk lesu di rumah tetangganya.
(Baca: Kapolres Bogor: Jenazah Pendiri Matahari Ditemukan 100 Meter dari Lokasi Kabar Hilangnya Korban )
"Kalau sudah kepepet kami mau tinggal disana jak," sambungnya sambil menunjuk ke arah gubuk berukuran kira-kira 3x3 meter yang hanya berdindingkan seng di sebelah sisa-sisa bangunan rumahnya tersebut.
Di rumah itu, Icap tinggal bersama istri, anak, adik, dan keponakannya.
Anak dan keponakan Icap sendiri masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Akta, ijazah, surat menyurat berharga pun habis, termasuk pakaian sekolah anak dan keponakan, hari ini mereka ndak sekolah, seragamnya habis terbakar," ujarnya.
Saat kebakaran terjadi, Icap tengah tertidur lelap, dia lantas dibangunkan istrinya untuk segera menyelamatkan diri karena api sudah melahap dinding-dinding rumah.
"Rambut saya sempat kena api sedikit, saya kesulitan jalan karena kena stroke kurang lebih 5 tahun ini," ceritanya.
(Baca: Gara-gara Tak Bisa Dalam Hal Ini, Seorang Ibu Ikut Masuk Kelas Bersama Anaknya yang Masih TK )
Dia menduga kebakaran itu disebabkan oleh racun nyamuk bakar yang ditaruh berdekatan dengan kasur di kamar anaknya.
"Mungkin dia ndak sadar waktu tidur, lalu racun nyamuknya tersenggol dan kena kasur, tapi syukur anak saya ndak kenapa-kenapa," ungkapnya.
Dia menceritakan, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 06.30 WIB. Akibat insiden itu, Icap diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 200 juta.
Dia berharap mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Pontianak.