Pilgub Kalbar
Zainuddin Kismit Sebut Kampanye Tatap Muka Dianggap Lebih Efektif, Ini Penjelasannya
Ketua Pogja Rumah Demokrasi Kalbar, Zainuddin Kismit menilai jika kampanye tatap muka oleh paslon lebih efektif.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Pogja Rumah Demokrasi Kalbar, Zainuddin Kismit menilai jika kampanye tatap muka oleh paslon lebih efektif.
"Menurut saya kampanye efektif itu ya setiap calon wajib untuk melangsungkan tatap muka ke warganya, karena tentu sebagai masyarakat kita juga tidak ingin memilih asal-asalan," katanya, Kamis (01/03/2018).
Karena dengan kedekatan secara tatap muka, lanjutnya, akan menimbulkan kesan positif dan merubah anggapan-anggapan yang misalnya negatif, dan media sebagai ruang informasi, kata dia, perlu di maksimalkan.
Dalam kampanye, menurutnya yang paling penting adalah komitmen calon.
Baca: Orangtua Antusias Hadiri Acara Wisuda
Dalam arti penjabaran visi dan misi serta programlah yang perlu di maksimalkan sehingga masyarakat dapat menilai secara terukur dan realistis tentang program yang di tawarkan.
"Menurut saya masyarakat kita sudah cukup melek dalam politik, artinya ya mengenai politik uang yang di pakai untuk dapatkan suara sebagian di masyarakat kita telah mendapat penolakan seperti ada pemasangan spanduk yang tulisannya ambil uang jangan pilih orangnya, itu menunjukan masyarakat kita ingin memberikan efek jera terhadap calon yang bermain dengan membayar suara masyarakat sebagai pemilih," terangnya.
Mengenai isu SARA, menurut Zai hal itu memang masih menjadi pekerjaan rumah semua pihak.
Hal ini lantaran politisasi SARA masih laku dijual sebagai modal calon dalam meraup suara.
Ia pun mengatakan, diperlukan adanya pendidikan politik yang baik bahwasanya isu SARA tidak bisa menjadi indikator memilih pemimpin politik
Karena ketika menilai SARA sebagai indikator maka masyarakat akan memilih terkesan asal-asalan.
"Perlu penegasan terkait isu SARA dan politik uang ini seperti jika terindikasi calon yang bermain demikian kenakan sangsi diskualifikasi agar kedepannya program dan visi misi yang menjadi tolak ukur dalam memilih," tuturnya.
Sebagai bagian dari masyarakat, pria asal Sekadau inu pun berharap nantinya ada peningkatan perbaikan ekonomi dan pemerataan ekonomi sebagai hal mendasar
Kemudian baru pada peningkatan SDM, karwna jika perekonomian masyarakat melemah, kata dia, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah.