Pilgub Kalbar
Lakukan Kampanye Dialogis Disejumlah Daerah, Ini Target Sutarmidji
Cagub Kalbar nomor urut 3, Sutarmidji bercerita mengenai perjalananya setelah kampanye dialogis disejumlah daerah bersama masyarakat.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Cagub Kalbar nomor urut 3, Sutarmidji bercerita mengenai perjalananya setelah kampanye dialogis disejumlah daerah bersama masyarakat.
Menurutnya, respon masyarakat sangat baik, kemudian, bisa berinteraksi dan mendengarkan keluh kesah yang sebagian besar berkaitan dengan infrastruktur dan pelayanan publik yang diberikan kepada mereka.
Selain itu juga masyarakat bicara tentang masalah raskin, KIP yang menurut mereka ada yang harus dapat, tidak dapat.
Baca: Memprihatinkan! Pengendara Keluhkan Kondisi Jembatan Ambawang
"Ini yang akan coba kita lakukan, tapi kita sampai tentang program-program apabila nomor tiga memenangkan pilkada," ujarnya.
ia menambahkan bahwa fokusnya terhadap infrastruktur terutama jalan, karena masyarakat mengeluhkan jalannya, listrik tidak ada padahal itu di Kota, yaitu Kota Singkawang.
Dan kalau hujan, motor harus dipikul, dan sebagainya yang harus bisa diselesaikan.
Kemudian yang lain mengenai masalah pendidikan dan kesehatan, jadi sesuai dengan pokok pikiran kita untuk Kalbar baru dan Kalbar sejahtera.
"Mengenai jalan, saya mau penyelesaiannya tuntas, dan pembiayaanya akan disampaikan melalui debat publik nanti, tapi intinya harus ada terobosan dan percepatan dalam penangan infrastruktur terutama jalan dan kami punya terobosan yang pasti akan meyakinkan orang mendengarnya, dan kita lihat saja dalam debat kandidat. Saya ingin menyelesaikan membangunan semaksimal mungkin, dalam waktu 5 tahun pertama kita, 300-400 KM Jalan Provinsi lebarnya diatas 7 Meter dan daya dukungnya harus diatas 50 ton bahkan jika perlu 75 ton," jelasnya
Pendidikan didaerah juga jadi masalah, jika ada misalnya solusi dengan mendirikan sekolah buat asrama saya pikir sekolah asrama SMA memungkinkan, namun untuk SMP dan SD tidak.
Sehingga saya lebih menawarkan pendidikan jarak jauh dan penguatan sinyal internet, bekali satu tutor setiap kelas dengan infokus dan satu laptop maka bisa mengajar silabus dan bisa diakses serta cara yang lebih baik.
Ini adalah terobosan percepatan-percepatan dalam menekan angka putus sekolah untuk merealisasikan anak wajib belajar untuk belajar.