Jadi Tim Seleksi Bacaleg PSI Kalbar, Begini Kata Dua Akademisi Untan
Satu diantaranya, kata dia, adalah dengan melahirkan orang-orang yang mempunyai integritas untuk tidak korupsi.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dua akademisi Universitas Tanjung Pura, Erdi Abidin dan Nella Yantiana yang menjadi tim seleksi Bacaleg PSI 2019 menuturkan keinginan mereka tentu melahirkan caleg yang bersih.
"Negeri ini sudah sepakat untuk mencapai Indonesia hebat di 2025, tangga-tangganya sudah kita mulai satu diantaranya adalah dengan menghadirikan calon representatif dari Parpol yang anti korupsi," ujar Erdi, Rabu (28/02/2018).
Baca: DPW PSI Kalbar Gandeng Akademisi Seleksi Bacaleg 2019
Menurutnya, ia ingin membantu mewujudkan lima pikiran yang akan dijalankan sebagai penseleksi caleg.
Satu diantaranya, kata dia, adalah dengan melahirkan orang-orang yang mempunyai integritas untuk tidak korupsi.
Baca: Video Suasana Konferensi Pers Seleksi Bacaleg DPW PSI Kalbar
Korupsi itu, lanjutnya, dimensinya ada tiga, maka dari itu diperlukan caleg yang bisa tidak hanya resisten untuk dirinya tetapi bagaimana mengajak orang sama-sama tidak korupsi.
"Diharapkan seleksi yang melibatkan lima akademisi ini yang bebas dari unsur sogok, suap. Dan saya siap tidak digaji untuk melakukan tugas ini," tegasnya yang disambut riuh tepuk tangan Bacaleg PSI.
Baca: DPW PSI Kalbar Gandeng Akademisi Seleksi Bacaleg 2019, Bacaleg Harus Bisa Penuhi Ketentuan Ini
Ketika membicarakan SOP, kata Erdi, tentu dalam benak akademisi adalah berjalan dengan baik.
"Partai lain akan melakukan hal yang sama mungkin tapi dengan SOP ini kita ikut aturan saya yang indikatornya sudah dibuat," katanya.
SOP ini, menurutnya, seperti yang kuliah karena ingin mengetahui kompetensi dari seorang paslon yang benar-benar mempunyai kompetensi.
"Kita akan siap untuk melakukan dua isu yang dari partai tidak akan kami ubah, dua isu itu adalah bagaimana kita menghasilkan caleg dari PSI yang tidak hanya siap dimulut, namun juga tindakan dan hati," tuturnya
Dan tentu, menurut Erdi, para Bacaleg nantinya harus dari kalangan perempuan agar ada keseimbangan dan tidak seperti Jepang yang perempuannya tertinggalkan oleh dunia politik.