Haul Akbar Al-Habib Muhsin ke-38, Ajang Kenang Sejarah Perjuangannya Menghadapi Penjajah

Teristimewa penyerbuan tentara Inggris di Kota Surabaya tanggal 10 November yang dikenal dengan Hari Pahlawan.

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Haul Akbar Al-Habib Muhsin ke-38, Ajang Kenang Sejarah Perjuangannya Menghadapi Penjajah
ISTIMEWA
Poto AL-Habib Muhsin Al Hinduan bersama Pasukan Hizbullah.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syanroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peringatan Haul Akbar Habib Muhsin Bin Alo Alhinduan ke- 38, juga sebagai ajang menelisik sejarah ketika sang ulama ini memimpin sebuah pasukan yang diberi nama Laskar Hizbullah untuk melawan penjajah pada saat itu.

S. Ali Hamzah Farmadi Alhinduan menjelaskan acara haul akbar memang dijadikan juga sebagai momen mengenang jasa ulama yang pernah berperang langsung dengan penjajah.

"Acara ini haul ke 38 ini juga menjadi ajang untuk mengingat sejarah dan kami akan tampilkan pada tanggal 2 Maret 2018 tepatnya pada hari Jum'at, harapan saya, agar murid-murid beliau (Al-Habib Muhsin bin Ali Alhinduan) ataupun orang lain yang menyaksikannya dapat tau bahwa kakek saya termasuk Pahlawan Indonesia dengan gelar Laskar Hizbullah," ucap Satu diantara cucu Al-Habib Muhsin bin Ali Alhinduan, yaitu S Ali Hamzah Farmadi Alhinduan, Selasa (27/2/2018).

Ia menjelaskan akan mengangkat cerita yang diambil dari manaqib Al Habib Muhsin Al Hinduan pada saat memimpin Pasukan Hizbullah melawan para penjajah.

(Baca: Partai Berebut Posisi Cawapres )

Pasukan Hizbullah ia sebut adalah pasukan yang dipimpin langsung oleh Laskar Hizbullah yaitu Al Habib Muhsin Al Hinduan. Setelah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 upaya Belanda khususnya untuk menjajah Indonesia terus dengan membonceng tentara sekutu.

Namun bangsa Indonesia telah siap menghadapi mereka walaupun dengan mempergunakan senjata yang sederhana.

"Teristimewa penyerbuan tentara Inggris di Kota Surabaya tanggal 10 November yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Peristiwa itu lah yang membakar semangat para pejuang di Jawa Timur dan Madura khususnya untuk terus melawan," ucapnya.

Tak ketinggalan pula Habib Muhsin Bin Ali Al Hinduan melihat kejadian itu, kejadian yang mengorbankan ribuan para pejuang dan rakyat sipil sehingga turut terpanggil untuk terlibat dalam perjuangan.

Kemudian dibentuklah Laskar Hizbullah yang anggotanya dipimpin dari ikhwan Thareqat Naqsyabandi Mudzariyah dan para simpatisannya yang berkedudukan di Kota Tembilangan kabupaten Sampang, yang bertujuan mempertahankan Pulau Madura khususnya dari serbuan para penjajah Belanda.

"Perjuangan tersebut membuahkan hasil, Kota Tembilangan Sampang tak pernah di kuasi oleh Belanda," pungkasnya mengenang perjuangan dari keturunannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved