Ketua DAD Harap Adat Tidak Menjadi Komersil
Tidak langsung main pagar, lalu buat adat pagar jika ada permasalahan dengan perusahaan. Tapi sebaiknya diselesaikan dengan cara musyawarah.
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Menyuke, Santing menyambut baik atas keberhasilan PT Nusantara Sarana Alam (NSA) yang telah melakukan panen perdana diusia tanam yang baru 30 bulan.
Maka dari itu dirinya meminta, masyarakat sekitar atau pun petani bisa mendukung pihak perusahaan.
Baca: Panen Perdana, PT NSA Panen Buah Sawit Usia 30 Bulan
"Kita harap, masyarakat juga ikut memperhatikan perkembangan yang baik diperusahaan ini," katanya.
Selain itu dirinya mengingatkan, baik kepada para petani atau calon pemilik lahan.
Tidak langsung main pagar, lalu buat adat pagar jika ada permasalahan dengan perusahaan. Tapi sebaiknya diselesaikan dengan cara musyawarah.
Baca: Waspada Potensi Angin Kencang! Nelayan Diimbau Berhati-hati Sebelum Turun Melaut
"Kalau ada permasalah dibicarakan, jangan mencari sesuap nasi dengan cara seperti itu. Memagar dan harus bayat adat. Karena adat itu hakekatnya tinggi, makanya diakui Negara. Adat jangan dibuat komersil, tapi mesti dijunjung tinggi," tegasnya.
Selain itu dirinya meminta kepada pihak perusahaan untuk menjaga karyawannya dan masyarakat yang ada disekitarnya.
"Jangan dimanjakan, harus tegas sama karyawan. Malau tidak bisa dihukum pidana, kita hukum adat agar yang berbuat nakal bisa jera," harapnya.
Untuk itu Santing menyampaikan, masalah adat harus benar-benar dijunjung tinggi bukan dimanfaatkan.
"Saya tidak mau masyarakat adat tapi tidak tau adat. Jangan mentang-mentang ahli adat, tapi tidak ada wewenang adat. Namun mau mengurus adat, tapi dimanipulasi," tutupnya.