Sambil Bekerja, Pemuda Asal Mempawah Lulusan Tercepat di Untan! Inilah Sosoknya

Saya sangat senang, selama kuliah tidak mengalami kendala berarti selain mengatur waktu karena saya kuliah sambil kerja

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / Claudia Liberani
Pemindahan kuncir secara simbolis yang diwakilkan oleh lulusan dengan IPK tertinggi dari masing-masing fakultas, Kamis (25/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemuda asal Mempawah, Mahmudi, menjadi wisudawan tercepat kelompok IPA dalam wisuda periode II Universitas Tanjungpura yang dilaksanakan di auditorium Universitas Tanjungpura, Kamis (25/1/2018).

Rasa senang tidak bisa disembunyikan dari wajahnya. Wisudawan dari prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian ini berhasil menjadi wisudawan tercepat kelompok IPA dengan lama studi 3 tahun 4 bulan.

"Saya sangat senang, selama kuliah tidak mengalami kendala berarti selain mengatur waktu karena saya kuliah sambil kerja, tapi wisuda hari ini benar-benar sangat berkesan," katanya.

(Baca: Lagi! Awal Tahun 2018 Bang Midji Sabet Tiga Penghargaan )

Untuk selanjutnya dia berencana untuk bekerja, mengumpulkan modal untuk melanjutkan pendidikan.

Dia mengungkapkan masa kuliah yang dijalaninya sangat menyenangkan. Yang paling berkesan adalah ketika awal perkuliahan, masa-masa orientasi di mana rasa takut dan tegang dirasakan. Masa-masa orientasi itu dirasanya sangat bermanfaat untuk perjalanannya di kampus karena di sanalah mentalnya terbentuk dan kekompakan dengan sesama teman terjalin.

"Kuliah itu sebenarnya asik, tidak ada yang sulit kalau kita menjalani dengan hati ikhlas, itu kuncinya. Apalagi jika bersama dengan teman-teman," ucapnya.

Pemuda asal Mempawah, Mahmudi, menjadi wisudawan tercepat kelompok IPS dalam wisuda periode II Universitas Tanjungpura yang dilaksanakan di auditorium Universitas Tanjungpura, Kamis (25/1/2018).
Pemuda asal Mempawah, Mahmudi, menjadi wisudawan tercepat kelompok IPS dalam wisuda periode II Universitas Tanjungpura yang dilaksanakan di auditorium Universitas Tanjungpura, Kamis (25/1/2018). 

Perkenalan dengan teman-teman dari berbagai daerah dirasakannya paling terkenang, tidak hanya itu, bangku kuliah memberikan kesempatan untuk mengenal teman-teman dari luar Kalbar.

"Kami bisa saling mengisi satu sama lain, mengenal budaya masing-masing," tutur pemuda kelahiran 16 Juli 1993 ini.

(Baca: Pimpin Sertijab Perwira Polres Landak, Ini Yang Ditekankan Kapolres )

Semasa kuliah dia juga tidak banyak mengikuti organisasi, tempat di mana pengalaman organisasinya dibentuk adalah UKM Inkubator Bisnis dan BEM. Menurutnya pengalaman bisa didapat di mana saja, tidak harus mengikuti banyak organisasi. Asal serius belajar, hasilnya pasti memuaskan.

Dia juga membagikan pandangannya mengenai ke mana langkah Sarjana Pertanian usai menyandang status mahasiswa.

Dia menuturkan saat ini, di zaman modern, alat-alat sudah sangat canggih sehingga kontribusi sarjana pertanian di lingkungan masyarakat tidak melulu harus bergelut di tengah matahari dan tanah.

"Ada banyak sarjana pertanian yang terjun ke perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit, ada yg bagian penyuluhan dll," tambahnya.

Dia mengatakan sarjana pertanianlah yang menjadi tonggak utama untuk memajukan pertanian di Indonesia. Meski memang masih ada beberapa yang gengsi dan lebih menginginkan kerja di perkantoran.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved