Santuni Bidan Kampung, Bupati Sambas Teringat Sang Ibunda
Atbah menceritakan jasa yang diterima bidan kampung seperti ibunya dahulu, jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili menyerahkan santunan
Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas kepada bidan kampung atau dukun beranak di ruang aula utama Kantor Bupati Sambas, Senin (8/1/2018).
Saat menyerahkan santunan tersebut secara simbolis, Bupati Sambas, didampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Sambas, dr I Ketut Sukarja.
Ada sebanyak 100 perempuan, yang didominasi berusia paruh baya penerima santunan tersebut.
Baca: Seorang Pengendara Wanita Tewas Setelah Bertabrakan dengan Innova di Sambas
Pemberian santunan ini, menurut Atbah adalah sebagai bagian dari merealisasikan janjinya semasa kampanye silam.
"Tidak hanya sekedar pemenuhan janji kampanye semata. Sudah selayaknya para bidan kampung atau dukun bayi ini mendapatkan penghargaan lebih dari semua kalangan, termasuk pemerintah daerah. Profesi mereka ini mulia, menyelamatkan si ibu dan bayi. Kita patut berterima kasih, saya saja lahir dari bantuan seorang bidan kampung," ungkapnya.
Baca: Tanggapi Penyelenggarakan Turnamen Kasti Khusus Waria, Ini Komentar MUI Sambas
Bahkan Atbah mengisahkan, termasuk ibu kandungnya juga berprofesi sebagai bidan kampung.
Atbah menceritakan jasa yang diterima bidan kampung seperti ibunya dahulu, jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya sangat mengetahui benar kondisi para bidan kampung, karena saya anak bidan kampung," ujar Atbah.
Santunan yang diberikan tersebut, menurut Atbah sebagai ungkapan apresiasi dan terima kasih dari Pemda Kabupaten Sambas.
Kendati, Atbah meyakini apa yang disampaikan Pemda tersebut, tidaklah sebanding dengan pengorbanan para bidan kampung selama ini.
"Jangan dilihat dari besarannya, karena jumlah itu tidaklah sebanding dengan jasa-jasa bidan kampung," jelasnya.
Atbah meminta, para bidan kampung turut mendorong semua warga masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan kandungan, ibu dan anak ke pelayanan kesehatan terdekat.
"Jangan sampai terjadi peningkatan angka kematian ibu melahirkan dan bayi. Bila perlu tahun ini kita harapkan tidak terjadi kasus kematian. Bagaimana caranya, kita perbanyak berdoa, mohon kepada Allah SWT, rajin periksakan kesehatan kandungan ke pihak medis terdekat mulai sejak dini," terang Atbah.
