"Ketindihan" Saat Tidur Tak Sekedar Mistis, Sains Menjelaskan Fenomena Itu
"Ketindihan" Saat Tidur, Fenomena Apakah Ini Menurut Sains?.............................
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pernahkah terbangun dari tidur dan mendapati diri tidak bisa bergerak dan berbicara, bahkan kesulitan bernapas?
Apa yang Anda alami sering disebut sebagai "ketindihan" dalam tidur.
Walaupun sering dikaitkan dengan hal-hal supranatural, rupanya fenomena "ketindihan" memiliki istilah ilmiah, yaitu kelumpuhan tidur atau sleep paralysis.
Baca: Pemeran Fahri & Hulya Unggah Avenger-avenger Cinta 2, Netizen Jadi Salfok
Menurut Dr Jan Dirk Blom, kelumpuhan tidur adalah hasil dari disosiasi fase tidur kita.
Kondisi ini biasanya terjadi saat kita akan tertidur atau baru terbangun.
Saat kelumpuhan tidur terjadi pada kita, dua aspek tidur REM (Rapid Eye Movement) muncul.
Otot-otot tubuh menjadi rileks ke tingkat seperti lumpuh, sementara pikirannya terbangun, meskipun orang tersebut masih bermimpi dan tubuhnya tidak bisa bergerak.
Baca: Inilah 4 Fitur Baru WhatsApp yang Hadir pada 2017
"Tidur berbaring dengan kondisi seperti lumpuh akan membangunkan sistem kewaspadaan dalam otak yang dapat menimbulkan halusinasi sesosok makhluk sedang duduk di dada," kata Blom kepada Livescience, Senin (18/12/2017).
Hal tersebut merupakan kombinasi dari memori lingkungan nyata dan mimpi buruk seseorang, yang diproyeksikan ke dunia nyata.
"Pengalaman itu terasa sangat nyata," kata Blom.
Walaupun terdengar sepele dan sangat dimengerti secara ilmiah, rupanya kelumpuhan tidur patut diseriusi oleh psikiater dan psikolog.
Sebuah hasil analisis yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Psychiatry pada November menemukan bahwa kelumpuhan tidur lebih sering terjadi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Para peneliti mengamati 13 studi tentang fenomena inkubus yang melibatkan 1.800 orang.