Temukan Kejanggalan, Ketua DAD Sekadau Minta Polisi Selidiki Mayat Pria Tewas di Rumah Betang

Dirinya melihat banyak kejanggalan dalam kematian korban. Ia mengatakan, kondisi korban pada saat ditemukan tidak seperti orang yang gantung diri.

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIVALDI ADE MUSLIADI
Tokoh Masyarakat Kabupaten Sekadau, Wellbertus Willy 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Terkait penemuan mayat pria di rumah betang, Tokoh Masyarakat Kabupaten Sekadau Wellbertus Willy mengatakan, jenazah korban saat ini telah di visum.

Ia mengatakan, pihak keluarga juga tidak mau jenazah korban untuk dilakukan autopsi.

"Sudah divisum, cuma pihak keluarga tidak mau untuk di autopsi. Tapi pihak keluarga meminta polisi untuk menyelidiki kasus kematian korban," ujarnya ditemui Tribun Senin (11/12/2017).

(Baca: Sekadau Geger! Mayat Pria Tewas Tergantung di Rumah Betang )

Namun menurutnya, peristiwa tersebut memang banyak kejanggalan. Ia mengatakan, secara kasat mata memang ada keganjilan saat pada kejadian tersebut.

"Secara logika ada keganjilan saat dibilang korban mati dengan gantung diri. Itu berdasarkan kita lihat dari tali yang digunakan, simpul talinya, dan tangan korban itu mengalami kecacatan dan tidak mungkin korban mampu mengikat," jelasnya.

Ketua DAD Kabupaten Sekadau ini juga menuturkan, dirinya langsung menuju ke TKP saat mendapat kabar tentang penemuan mayat korban di rumah Betang.

Saat itu, dirinya melihat banyak kejanggalan dalam kematian korban. Ia mengatakan, kondisi korban pada saat ditemukan tidak seperti orang yang gantung diri.

Untuk itu, ia juga meminta kepada pihak kepolisian agar dapat mengungkap penyebab kematian korban.

"Dan saya juga minta kepada masyarakat yang mengetahui segera laporkan kepada polisi," pintanya.

Willy juga mengimbau kepada masyarakat jangan main hakim sendiri, dan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib.

"Agar jelas apa motif dibalik itu semua. Jangan sampai mengeluarkan isu atau menuduh atas kejadian ini," katanya.

Atas kejadian tersebut, Willy juga meminta kepada masyarakat agar tidak memandang sebelah mata terhadap orang yang memiliki gangguan jiwa atau mental.

"Kita minta masyarakat terutama kalangan anak muda, apabila sudah mengetahui kondisi seseorang tidak normal, jangan menganggu apalagi memperalat orang tersebut. Perlakukan lah sebagaiman mestinya, namun apabila membahayakan orang lain, dan lingkungan sekitar segera laporkan ke pihak keamanan," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved