Edi Kamtono Minta Masyarakat Dukung Pemerintah Larang Bermain Layangan

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan pemerintah terus melakukan monitoring

Penulis: Syahroni | Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seakan tak pernah habis dan tak pernah jera para pemain layangan di Pontianak terus beraksi walaupun sudah banyak korban nyawa yang hilang akibat bermain layangan tersebut.

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan pemerintah terus melakukan monitoring terhadap para pemain layangan.

"Kite terus melakukan monitoring di lapangan, karena layangan kan kelihatan, nampak di udara jadi kita bisa tahu arah angin dan jaraknya. Kenapa ini penting kita sudah ada Perda dan Perwa yang melarang masyarakat bermain Layangan," ungkapnya saat diwawancarai, Senin (4/12/2017).

(Baca: Masih Ingat Heboh Satap di Lemukutan Bengkayang? Kondisinya Kini Bikin Bangga )

Edi menegaskan pemerintah tegas melarang warga bermain layangan di tengah kota, karena dampaknya sangat buruk bahkan sampai menghilangkan nyawa baik pemain maupun warga lainnya.

"Mengapa ini dilarang di tengah kota, karena sangat berbahaya untuk masyarakat, bahkan ada yang meninggal karena bermain layangan pakai kawat lalu kesetrum nempel di kabel listrik," ungkapnya.

(Baca: Cuaca Buruk, Penumpang Speedboat Diturunkan di Pelabuhan Teluk Batang )

Edi tambahkan selama ini korban tidak hanya mereka yang bermain, melainkan warga lainnya yang terkena dampak.

Misalnya anak-anak mengejar layangan yang putus saat menariknya lalu setrum.

Selain itu, banyak juga para pengendara sepeda motor yang menjadi korban besetan tali gelasan.

Ia meminta masyarakat mendukung pemerintah dalam melarang warga bermain layangan sehingga tidak ada korban berjatuhan lagi kedepannya.

Ia pun mempersilakan warga yang mau bermain layangan tapi tidal didalam kota dan kira-kira tidak membahayakan orang lain.

"Silahkan mencari tempat di pinggiran kota yang arah angin nya tidak ke kota atau lahan sawit. Nampaknya sepele tapi ketika makan korban jadi tanggung jawab pemerintah," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved