Warga Ungkap Penyebab Banjir di Bandara Supadio, Hingga Sempat Lakukan Hal Ini

Andi bahkan menceritakan, ketika Kepala Desanya dulu sempat ditahan karena memaksa masuk ke areal bandara untuk membersihkan parit.

Penulis: Madrosid | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MADROSID
Air menggenangi runway Bandara Supadio Pontianak, Minggu (12/11/2017). Bandara Supadio Pontianak terpaksa ditutup sampai waktu belum bisa ditentukan. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTINAK.CO.ID, KUBU RAYA - Seorang warga sekitar Bandara Internasional Supadio Pontianak di Gertak Kuning, Desa Limbung, Andi menuturkan, kejadian banjir di areal bandara bahkan hingga ke landasan pacu, dikarenakan adanya penyumbatan saluran utama, di parit di areal otoritas bandara.

"Dulu kami sering demo ke Bandara kan salah satu tuntutan kita agar otoritas bandara jangan menyumbat parit utama. Karena saluran utama air disini adalah di gertak kuning dan parit jepang. Kalau kita masuk mau bersihkan parit kan tidak bisa," ujarnya. Senin (13/11/2017)

(Baca: Antisipasi Banjir Berulang di Areal Bandara, Petugas Dinas PUPR Bersihkan Drainase )

Andi bahkan menceritakan, ketika Kepala Desanya dulu sempat ditahan karena memaksa masuk ke areal bandara untuk membersihkan parit.

Karena pada waktu kades, tidak mau pemukiman warganya tergenang banjir karena luapan dari tidak lancarnya saluran drainase.

(Baca: Pasca Tergenang, Komisi V DPRD Kalbar Akan Tinjau Bandara Internasional Supadio )

"Namun, pihak bandara tidak memperbolehkan. Dan ini akhirnya terjadi sampai berlarut-larut. Semua muara air pasti melewati saluran di parit ini ke sungai kapuas. Beberapa kali juga pemukiman warga banjir kita tuntut meminta adanya saluran dibuka dan di bersihkan tak digubris. Sekarang mungkin dampak terbesarnya," pungkas Andi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved