Heboh Pemukulan Murid
KPAID Kalbar Luruskan Berita Pemukulan Murid, Seperti Ini Kronologi Sebenarnya
Sebelum kasus ini mencuat pihak sekolah juga sudah memanggil beberapa pihak untuk menyelesaikan masalah ini.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komisioner komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalbar, Alik R Rosyid memberikan keterangan pers terkait viralnya sebuah video perkelahian didalam sebuah ruangan belajar. Video itu menyita perhatian publik sampai ditingkat Kementerian Pendidikan dan KPAI Pusat.
Senter diberitakan dimedia sosial kalau video tersebut adalah kasus pemukulan yang melihat guru terhadap muridnya, tidak hanya itu, ada asumsi lain seperti yang disebutkan oleh KPAI Pusat kalau video itu juga melibatkan orangtua murid yang tidak terima anak gadisnya diperlakukan tidak senonoh oleh murid lainnya.
(Baca: Pasca Video Penganiayaan Viral, Penyidik Polsek Pontianak Kota Datangi SMK Bina Utama )
Namun isu itu dimentahkan oleh Komisioner KPAID Kalbar, Alik yang menyatakan kalau kejadian itu bukanlah seperti yang dimaksud oleh KPAI Pusat.
"Pagi kemaren (6/11), kita mendapatkan berita tentang kejadian kekerasan fisik disebuah sekolah Pangkal Pinang, nah kemudian pada hari yang sama wakil ketua KPAI pusat langsung hadir di Pangkal Pinang dan disana dipastikan memang ada terjadi kekerasan terhadap anak sekolah, tetapi tidak seperti yang video itu beredar. Jadi video itu tidak terjadi di Pangkal pinang," ucapnya saat memberikan keterangan setelah pertemuan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Selasa (7/11/2017).
Ketika sudah ada kepastian itu bukan video di Pangkal Pinang, Alik menambahkan kemaren sore (6/11) ia langsung mendatangi sekolah yang diduga menjadi TKP di video yang beredar. Karena hari minggu malam ia sudah mendapat informasi kasus kekerasan disebuah sekolah di Pontianak.
"Kemudian kedatangan saya kesekolahnya kemaren untuk memastikan apakah benar itu videonya, sekaligus memastikan informasi yang beredar dan isunya oknum guru atau orangtua murid," jelasnya.
(Baca: Ada Penampakan Tak Lazim di Dasar Sungai, Bentuknya Bikin Merinding )
Kemudian pagi ini (7/11) komisioner KPAID Kalbar dan Ketua LPMP Kalbar hadir disekolahnya dan memastikan memang benar video itu terjadi di sekolah yang dimaksud (Bina Utama) tapi tidak melibatkan orangtua atau guru melainkan sesama murid.
"Kehadiran kami dalam penyelesai masalah ini, kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pihak sekolah. Sebelum kasus ini mencuat pihak sekolah juga sudah memanggil beberapa pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Kedua ada komitmen yang kuat dari pihak sekolah kalaupun ini adalah peristiwa kenakalan anak-anak tapi sekolah tidak akan memberikan sanksi apapun, sekolah tetap mempersilahkan anak-anak sekolah seperti biasa dan mendapatkan pendidikannya," jelas Alik.
KPAID sendiri apabila diperlukan ia tegaskan selalu siap, apapun yang terjadi di sekolah itu menurutnya adalah bentuk kekhilafan dan kejadian bermula dari bully atau bahasa Pontianak saling ejek.
"Jadi ada satu yang dibully dan marah, karena tingkat emosional setiap orang berbeda. Kedepan kita tetap bekerja sama dengan sekolah dan melakukan hal yang positif lainnya," pungkasnya.