Ini Filosofi Sumpah Pemuda dalam Tiap Cangkir Kopi yang Dinikmati Bersama di Sebuah Ruangan
Jika Sumpah Pemuda diidentikkan dengan orasi politik tentang persatuan, dia menggunakan cara lain untuk bersatu dalam perbedaan.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Berangkat dari tergagasnya Sumpah Pemuda untuk bersatu dalam keberagaman, coffee taster asal Pontianak, Dimas Fajar (32) memaknai Sumpah Pemuda dengan cara yang berbeda.
Jika Sumpah Pemuda diidentikkan dengan orasi politik tentang persatuan, dia menggunakan cara lain untuk bersatu dalam perbedaan.
Dimas mengungkapkan filosofi Sumpah Pemuda juga terdapat dalam tiap cangkir kopi yang dinikmati bersama di sebuah ruangan.
(Baca: LDII Ingatkan Pemerintah Tak Abai Masalah Pemuda, Hidupkan Kembali Lembaga-lembaga Ini )
Banyak pohon kopi yang sedang diteliti jenisnya apa. Tiap kopi memiliki identitas yang khas, mulai dari kopi bali hingga kopi papua.
Tapi para penikmat kopi tidak pernah mempermasalahkan keberagaman kopi tersebut.
"Kopi identik dengan perbedaan dan persatuan. Keberagaman kopi di Indonesia sangat tinggi, dan kita penikmatnya tidak masalah ketika menikmati kopi yang beragam itu. Istilahnya gini, kopi yang berbeda dan beragam aja bisa kita nikmati, masa kita yang memiliki bahasa dan budaya beragam tidak bisa menikmati keragaman itu" katanya, Sabtu (28/10/2017).
(Baca: LDII Kalbar Dorong Peningkatan IPM, Yakini Mampu Hadapi Kompetisi Global )
Perwakilan Indonesia dalam ajang World Coffee Event 2017 yang digelar di Budapest, Hungaria, beberapa waktu lalu ini mengungkapkan pemuda Indonesia bisa belajar toleransi dan persatuan di warung kopi.
Menurutnya menikmati kopi di ruangan yang penuh oleh pengunjung bukan sekadar kegiatan minum kopi, tapi penikmat kopi supaya dapat belajar saling menerima keberagaman dan bersatu di dalamnya.
"Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan proses untuk meraih persatuan dalam keberagaman. Dan hal ini bisa kita temukan dalam secangkir kopi yang kita nikmati di ruangan yang penuh oleh orang-orang dari berbagai kalangan," kata pemilik Segitiga Coffee ini.