BNN Sintang Ungkap Sudah Ada 15 Anak Direhabilitasi
Menurutnya narkoba juga menjadi satu di antara ancaman besar bagi anak-anak di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Sintang.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Kepala BNN Sintang, Agus Akhmadin dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional mengungkapkan pihaknya selalu menggandeng stakeholder untuk mengkampanyekan tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba.
"Kita melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Kita mengantisipasi jangan sampai anak ini terkena. Kebetulan dari pihak Polres dan stakeholder lain juga memonitor dan membantu kita mensosialisasikan," katanya, Kamis (19/10/2017) siang.
Menurutnya narkoba juga menjadi satu di antara ancaman besar bagi anak-anak di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Sintang.
(Baca: Puncak Peringatan Hari Anak Nasional di Sintang, Forum Anak Tampilkan Musikalisasi Puisi )
Apalagi para bandar atau pengedar memang menyasar anak-anak dengan tujuan agar pemakainya tidak akan terputus.
Bahkan di tahun 2017 saja pihaknya sudah merehabilitasi sebanyak 15 anak di Kabupaten Sintang terkait penyalahgunaan narkoba. Hal ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah dan aparat, dan terutama pada orangtua.
"Ada 15 anak Sintang yang kita rehabilitasi, itu yang rawat jalan 5 orang, kemudian 5 orang di RBM Nanga Pinoh di rawat inap, dan 5 orang lagi di rujuk ke Pontianak untuk dirawat di RBM Bumi Khatulistiwa," terangnya.
(Baca: Jarot Pastikan Pemkab Sintang Berkomitmen Penuhi Hak-hak Anak )
Menurutnya banyak dampak fatal yang disebabkan dari penyalahgunaan obat terlarang tersebut.
Apalagi bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Tentu sangat mempengaruhi kehidupan selanjutnya.
"Anak-anak jika sudah terkena, daya pikirnya sudah pasti lemah karena sarafnya rusak. Tidak bisa berpikir bagus. Kerjanya cuma melamun, termenung, tidur, makan, bahkan jika sudah lama memakai nama orangtuanya bisa lupa," katanya.