Proyek Jembatan Bansir
Pengerjaan Proyek Jembatan Bansir Molor! Ini Kata Sutarmidji
Ia menyangsikan jika memang jembatan itu nantinya dikejar penyelesaiannya sesuai dengan kesepakatan apakah bisa dijamin kualitasnya.
Penulis: Syahroni | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Molornya penyelesaian proyek Jembatan Bansir di Jalan Imam Bonjol, disayangkan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.
Ia menilai, semakin lamanya penyelesaian jembatan tersebut, maka semakin lama pula keberadaan proyek tersebut mengganggu akses masyarakat.
Pria yang akrab disapa Midji ini, mendesak pihak yang terkait pelaksana proyek, agar penyelesaian dipercepat dengan menambah pekerja yang bekerja siang dan malam.
(Baca: Foto-foto Jembatan Bansir di Jalan Imam Bonjol )
"Itu jembatan vital. Harusnya mereka mengerjakan itu tiga shift atau 24 jam. Saya sudah pantau beberapa hari ini, tidak ada aktivitas pekerjaan. Sabtu-Minggu juga tidak ada pekerjaan, mau diapakan itu," tandas Midji, Selasa (10/10/2017).
Padahal, lanjutnya, waktu yang telah disepakati yakni 51 hari sejak 2 Oktober harus sudah rampung.
Namun sejak 2 Oktober lokasi telah ditutup dan jembatan sebagian juga sudah dibongkar tapi tidak ada pengerjaan dari pihak terkait.
"Sudah dibongkar, nah kendalanya apa harus segera dikoordinasikan, ini proyek provinsi. Komitmen penutupan jalan selama 51 hari itu harus cukup, karena mereka (penyelenggara) juga berkomitmen," tandas Midji.

Ia menyangsikan jika memang jembatan itu nantinya dikejar penyelesaiannya sesuai dengan kesepakatan apakah bisa dijamin kualitasnya.
Midji pun menilai kontraktor memain-mainkan waktu pengerjaan.
(Baca: Cek 7 Proyek, Aloysius: November Semuanya Sudah Selesai dan Bisa Difungsikan )
Padahal untuk beton menurutnya harus berumur minimal 21 hari setelah dicor baru benar-benar kuat.
"Untuk beton inikan paling kurang 21 hari setelah dicor baru benar-benar kuat, nah dia bisa tidak ngecor secara keseluruhan dalam 51 hari itukan kalau dicor dua tahap, 21 hari umur beton itu tidak cukup waktunya. Dari mana bisa cukup. Apalagi itu dilalui kontainer 40 feet dan lain sebagainya, saya minta perusahaan ini betul-betul. Kalau tidak mampu, jangan bongkar dulu kemarin. Saya minta ini harus dikerjakan cepat," tukasnya.
Dipertegasnya, kalau pengerjaan harus cepat, karena kondisi lalu lintas di Jalan Ahmad Yani sangat padat dan kontainer juga lewat di sana dan itu sangat membayakan pengendara lainnya.

"Kondisi Ayani itu coba lihat bagaimana, sementara tronton juga tidak sabar, pakai konvoi malam-malam. Itu membahayakan orang. Lagi pula konvoi kendaraan berat itu merusak jalan," tukas Midji.