Mayat Wanita di Purnama
Ungkap Penyebab Kematian Mayat Wanita Di Purnama, Ini Penjelasan Inafis
Ia mengatakan, hal tersebut karena hasil analisa olah TKP dan dokter forensik akan dicocokkan agar sinkron.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tim Inafis Polresta Pontianak Kota, Bripka Agung Utomo menuturkan pihaknya melakukan olah TKP ulang guna memperdalam dan memastikan sejauh mana kasus ini, termasuk juga kemungkinan penyebab kematian.
"Untuk hari kita melakukan olah TKP ulang untuk memastikan kasus ini sejauh mana perkembangannya, kita belum bisa memastikan kasus ini kedepannya bagaimana, karena hasil dokterlah yang menentukan," katanya, Senin (09/10/2017).
Ia mengatakan, hal tersebut karena hasil analisa olah TKP dan dokter forensik akan dicocokkan agar sinkron.
(Baca: Autopsi, Edi Hasibuan Beberkan Fakta Kondisi Mayat Bersimbah di Jalan Purnama )
"Yang jelas hari ini kita lakukan olah TKP ulang mencari bukti petunjuk yang memperkuat kita, sehingga kasus ini jelas mau dibawa kemana, apakah pidana atau murni bunuh diri," ujarnya.
Sebelumnya, kata Bripka Agung, ia dan jajaran juga ke rumah sakit mengecek otopsi, walaupun memang untuk lebih jelasnya dokter forensiklah yang menjelaskan bagaimana kronologis korban seperti apa.
Untuk indikasi penyebab kematian, ia pun mengatakan belum bisa jauh lebih dalam kalau ada tidaknya kejanggalan.
Karena maka dari itulah dilakukan olah TKP kedua ini, jadi belum berani menentukan ada kejanggalan atau tidak.
(Baca: Kepolisian Olah TKP Ulang Penemuan Mayat di Purnama, Ini Yang Mereka Temukan! )
"Jika sudah jelas nantinya Kasat Reskrim atau pihak Polsek Pontianak Selatan yang akan membeberkan kronologisnya, karena apapun hasil hari ini akan kita sampaikan dan paparkan, alat bukti apa yang ditemukan, dan alat bukti apa yang dikembangkan, serta metode yang digunakan," ujarnya.
Pada korban jelasnya, ditemukan luka dilengan, ada silet, namun butuh penulusuran lebih dalam lagi.
Kaitannya adalah dengan dokter forensik apakah menyebabkan kematian atau bagaimana, karena saat diotopsi akan ditemukan.