Miring dan Retak, Pemilik Ruko Disamping Dermaga Sambas Tuntut Ganti Rugi
Thomas mengakui, pihaknya telah mengadukan permasalahan tersebut ke Ombudsman RI Perwakilan Kalbar.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pemilik ruko yang berada di sekitar kawasan Dermaga Sambas mengeluhkan belum adanya ganti rugi pada pemerintah. Permintaan ganti rugi itu dikarenakan kondisi bangunan ruko mereka miring dan retak akibat dampak dari pembangunan Dermaga Sambas yang ambruk sebelum diresmikan beberapa tahun yang lalu.
Satu di antara lima pemilik ruko, Thomas (56) mengungkapkan, satu ruko miliknya dan empat ruko lainnya menjadi miring dan retak akibat dari ambruknya Dermaga Sambas yang dibangun oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar, pada tahun 2014 lalu.
"Ruko kami seperti itu kan karena dampaknya dari pembangunan dermaga, dirusak dari dermaga. Kalau tidak dari dermaga itu, tidak mungkin ruko kami rusak. Setelah itu ruko kami rusak, nampaknya sampai sekarang penanggungjawabnya tidak ada, siapa penanggungjawabnya? Apakah dari pemborongnya, apakah dari pemerintahnya, kami sebagai warga masyarakat ini bingung harus bertanya ke siapa," ungkapnya, Selasa (3/10/2017).
Thomas mengakui, pihaknya telah mengadukan permasalahan tersebut ke Ombudsman RI Perwakilan Kalbar.
(Baca: Memprihatinkan! KPAID Beberkan Fakta Sekelompok Anak Pemakai Kaus Ikeh 69 )
Namun, hingga beberapa kali mediasi juga tidak memperoleh hasil yang diinginkan pihaknya.
"Kami mau mengadukan ke siapa? Kami tidak tahu, pernah kami laporkan ke Ombudsman, sudah kami laporkan kejadian ini, beberapa kali dipanggil ke Pontianak, tapi sampai sekarang tidak ada hasilnya," jelasnya.
Menurutnya, beberapa kali mediasi antara pihaknya dengan Dinas Perhubungan Kalbar dilaksanakan oleh Ombudsman, dan setiap kali adanya pemberitahuan mediasi, pihaknya selalu berupaya hadir.
"Kalau kami dipanggil ke Pontianak, kami siap berangkat terus. Ternyata sampai di sana, mediasi dan lainnya juga tidak membuahkan hasil. Jadi tuntutan kami, yang kami inginkan diganti rugi ataupun dibetulkan kembali. Kami tidak minta yang lain-lain," terangnya.
Thomas menguraikan, ada lima ruko yang kini dalam kondisi miring, berbaris satu deretan memanjang ke arah tepian Sungai Sambas.
(Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Guntur Landa Kubu Raya )
Dermaga Sambas yang dibangun, tepat berada di tepian sungai yang berdampingan langsung dengan bangunan ruko.
"Yang rusak akibat bangunan dermaga itu, ada lima ruko. Waktu itu mereka bangun dermaga itu, dikaitkannya ke pondasi kami. Jadi sewaktu dermaga itu ambruk, pondasi ruko kami ikut tertarik. Setelah tertarik, pondasi kami putus. Pondasi kami sudah putus, bagaimana cara kami mau menyambungnya lagi. Jadi kami mau minta pertanggungjawaban dengan siapa? Pemborongnya juga tidak nampak, yang tukang bikin semuanya entah kemana," urainya.
Tak tinggal diam, menurut Thomas, berbagai upaya telah ditempuh ia dan para pemilik ruko.