Bahas Peran Sambas Dalam Kemerdekaan, HMI Sambas Gelar Nyaprah Literasi
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas menggelar forum diskusi interaktif bertajuk 'Nyaprah Literasi'
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas menggelar forum diskusi interaktif bertajuk 'Nyaprah Literasi' yang digelar di kedai ATT, Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Senin (21/8/2017) malam.
Dalam agenda diskusi mingguan yang diselenggarakan perdana ini, para aktivis mengusung tema 'Refleksi 72 tahun Kemerdekaan RI'.
Ada 15 orang aktivis yang hadir mendengarkan paparan dari dua pembicara, yakni Erik Darmansyah, MMA Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Sambas dan Sunandar, M Hum, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Dakwah Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiudin (IAIS) Sambas.
(Baca: Terharu, Staf Kemendikbud Usap Mata Dengar Cerita Guru SM3T )
Sunandar yang juga selaku sejarawan Sambas, menyampaikan materi tentang peran Sambas dalam kemerdekaan RI.
"Selain peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Oktober 1945 di Istana Kesultanan Sambas, tetapi didahului oleh proses-proses sebelumnya," ujarnya saat diskusi.
Lanjut Sunandar, Sambas mengalami peristiwa penyerangan Tangsi Militer Belanda yang bertempat di Kampung Lorong terjadi pada 10 Januari 1949.
"Pemuda, khususnya pemuda Sambas diharapkan untuk lebih peduli dengan sejarah Sambas, dan semoga forum diskusi ini adalah salah satu wadah untuk bisa menjadi sumber ilmu non akademik mereka," harap Sunandar.
Sedangkan pembicara kedua, Erik Darmasyah, MMA menyampaikan materi tentang komparasi pergerakan pemuda pasca millenial.
"Gerakan pemuda dahulu mengedepankan ideologi dan untuk pemuda sekarang (mohon maaf) lebih cenderung ke metologi," jelasnya.
Lanjut Erik, indikasi perubahan pergerakan pemuda atau mahasiswa dari zaman ke zaman setidaknya ada empat hal.
"Diantaranya adalah sudah tidak ada lagi musuh bersama, fragmentasi kepentingan, konflik internal, serta lebih senang ke gerakan yang bersifat momentum," terangnya.
Sebelum diskusi tersebut berakhir, Erik menyampaikan kepada forum diskusi yang sebagian peserta adalah dari kalangan pemuda.
"Pergerakan pemuda atau mahasiswa lebih fokus kepada nilai-nilai kebenaran bukan bergerak atas sebuah kepentingan pihak-pihak tertentu," ucapnya.
Diakhir paparannya, Erik memberikan apresiasi atas dibuatnya forum diskusi 'Nyaprah Literasi' yang digagas oleh HMI Cabang Sambas tersebut.