Tak Ada Rekrutmen, Lulusan Tenaga Kesehatan Banyak Menganggur
Jadi bukan tenaga medisnya yang kurang, tapi mereka belum direkrut. Mereka sekarang ini banyak yang lulusan Akbid jadi tukang fotocopy jualan bakso..
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah mengatakan banyak lulusan akademi perawatan dan kebidanan yang belum bekerja karena tidak ada rekrutmen baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten.
Sehingga perlu dilakukan rekrutmen baik sebagai tenaga harian, tenaga kontrak, maupun tenaga ASN.
Apalagi lulusan tenaga kesehatan di Kabupaten Sambas itu sangat banyak.
"Jadi bukan tenaga medisnya yang kurang, tapi mereka belum direkrut. Mereka sekarang ini banyak yang lulusan Akbid jadi tukang fotocopy jualan bakso itu sangat memprihatinkan," katanya, Kamis (3/8/2017).
Baca: Antisipasi Karhutla, Bupati Rusman Ali akan Rapat Bersama Polda Kalbar
Khusus Kabupaten Sambas Suriansyah membantah persoalan banyak lulusan kesehatan yang enggan ditempatkan di daerah-daerah.
Justru mereka mengeluh sudah sekian tahun lulus, tetapi belum terserap oleh dinas kesehatan.
Bagaimana mau meningkatkan derajat kesehatan penduduk, tetapi tenaga yang ada tidak terbayar.
Untuk itu Ia menuturkan jika ada keengganan untuk ditugaskan di daerah maka tidak perlu melakukan perekrutan dari kota, melainkan dengan memperbesar kuota untuk putra daerah.
"Jangan karena keluarganya orang besar saja yang direkrut. Sebelum direkrut menjadi tenaga ASN kan bisa diangkat jadi tenaga honorer, itu juga tidak mahal. Mereka bersedia dibayar sedikit bahkan di bawah UMR yang penting mereka diberi harapan untuk bisa berkarir di bidang yang mereka minati," pungkasnya.