Warga Muslim Selamatkan Penguni Apartemen di London Yang Terbakar Saat Menunggu Sahur

Warga lain Mohammed juga masih terbangun karena menunggu sahur dan dapat segera meninggalkan gedung yang hangus terbakar itu.

Editor: Galih Nofrio Nanda
Natalie OXFORD / AFP
Gedung apartemen berlantai 27 yang terbakar di London ini dibangun pada 1974. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, - Berbagai komentar di Twitter terkait pemukim Muslim yang membantu para tetangga, sebagian disertai dengan tagar #Suhoor (sahur).

Akun atas nama Saleha @sal_chand menulis tentang saksi di Sky News yang disebut sebagai 'penyelamat'.

Wartawan lepas Elizia Volkmann‏, juga melalui akun Twitternya menanggapi, "Saya mendengar orang berbicara tentang keajaiban Ramadhan dan inilah dia."

Pengguna lain berkomentar singkat, "Subhanallah. Terima kasih Tuhan untuk Ramadhan," dan lainya mengatakan, "Muslim yang beribadah Ramadhan adalah penyelamat pada saat kebakaran terjadi."

Rashida, salah seorang pemukim, juga mengatakan masih terjaga karena menunggu sahur.

"Sebagian besar Muslim yang beribadah Ramadhan biasanya baru tidur setelah pukul 02:30 setelah makan sahur dan shalat. Jadi sebagian besar keluarga di sini masih terjaga," katanya kepada Sky News.

Ia menggambarkan warga di apartemen itu sangat beragam dan mengenal satu sama lain.

"Daerah ini sangat beragam, terdiri dari beragam warga negara dan agama. Kami kenal satu sama lain, ada populasi asal Moroko yang sangat tinggi, dan kami tinggal berdekatan satu sama lain. Kami saling kenal," katanya.

Warga lain Mohammed juga masih terbangun karena menunggu sahur dan dapat segera meninggalkan gedung yang hangus terbakar itu.

"Kami memang sudah bangun dan diminta untuk segera pergi. Saya bahkan tak membawa telepon seluler saya," katanya kepada Sky News.

Sejumlah organisasi termasuk masjid-masjid di seputar lokasikebakaran membuka diri untuk menampung para korban.

Salah satunya adalah Masjid Al Manaar, yang terletak hanya sekitar 1,5 kilometer dari apartemen Grenfell Tower.

"Masjid kami menyediakan akomodasi bagi mereka yang ingin bermalam ... tempat kami cukup untuk menampung 50 hingga 60 orang. Kami sediakan segala keperluan mereka," kata Abdurrahman Sayyid, pengurus masjid kepada BBC Indonesia.

"Semua yang butuh bantuan boleh datang, Muslim, non-Muslim, yang tak punya agama silakan datang ke masjid. Bahkan kalau pun mereka tak butuh akomodasi, kami akan sediakan makanan, minuman, air bersih dan berbagai keperluan lain," tambahnya.

Sayyid mengatakan pihaknya kewalahan menerima sumbangan bagi warga yang terdampak kebakaran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved