Bisnis Cakep Lalu Lintas Jadi Unggulan Pemkot Pontianak di Top Inovasi se-Indonesia
Satu di antara inovasi Kota Pontianak, dengan konsep Bisnis Cakep Lalu Lintas (BCL), masuk dalam penetapan Top 99.
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu di antara inovasi Kota Pontianak, dengan konsep Bisnis Cakep Lalu Lintas (BCL), masuk dalam penetapan Top 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2017.
Penetapan itu dilakukan dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 20/2017 tentang penetapan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017.
Kemudian dari Top 99 akan dikerucutkan lagi menjadi Top 40. Dalam hal ini Tim Panel Independen melakukan wawancara sebagai proses penilaian terhadap Top 99 menuju Top 40.
Bersadarkan data yang dikirim Humas Pemkot Pontianak, Top 99 ini terdiri dari 20 kementerian, 3 lembaga, 2 BUMN, 4 BUMD, 21 provinsi, 34 kabupaten dan 15 kota se-Indonesia.
Baca: Inovasi Pelayanan Publik 2017 Pemprov Kalbar TOP 99
Rekaman wawancara Wakil Wali Kota Pontianak, yang dikirim oleh Staf Humas Pemkot Maulana, dari Jakarta melalui watshaps, kalau Edi Rusdi Kamtono mengatakan, inovasi yang menjadi unggulan pihaknya adalah konsep Bisnis Cakep Lalu Lintas (BCL).
Dijelaskan Edi kalau konsep BCL adalah sebuah konsep menata masyarakat supaya tertib berlalu lintas dan parkir terutama di kawasan perdagangan atau bisnis.
Diantara kawasan tersebut adalah Jalan Diponegoro, Gajah Mada dan sekitarnya yang merupakan kawasan perdagangan dan padat aktivitas.
Selain itu Edi katakan juga, Jalan Tanjungpura sebagai jalur transportasi primer yang menjadi perlintasan kendaraan angkutan berat seperti trailer, kontainer, truk, dari pelabuhan melewati Jalan Tanjungpura, baik menuju ke arah timur maupun sebaliknya.
“Oleh sebab itu tidak bisa kita tangani secara manual atau cara konvensional. Makanya kita selesaikan dengan cara cerdas, yakni dengan memasang CCTV hampir di seluruh titik sepanjang jalan tersebut yang kita hubungkan dengan speaker dan pengawasannya melalui smartphone,” ujarnya setelah sesi wawancara untuk penilaian dari Top 99 menuju Top 40 di Aula Sriwijaya Kementerian PAN-RB, Jakarta, Selasa (3/5/2017) kemarin.
Lebih lanjut Edi menjelaskan melalui aplikasi berbasis smartphone ini, pihaknya bisa mengontrol perparkiran, memantau kondisi lalu lintas di jalan hanya melalui smartphone.
"Apabila terjadi pelanggaran, maka petugas langsung menginstruksikan melalui pengeras suara yang dijalankan dengan smartphone supaya mereka mengikuti arahan atau instruksi petugas. Bila masih saja membandel, petugas patroli akan segera meluncur ke lokasi dan menindak tegas dengan menjatuhkan sanksi terhadap pelanggar aturan," jelasnya.
Dengan adanya inovasi ini, Wakil Wali Kota Pontianak ini, akan berdampak untuk membiasakan masyarakat supaya tertib berlalu lintas, maupun tertib parkir sehingga kawasan itu kelihatan rapi dan tertib.
Edi, menambahkan inovasi BCL sudah masuk Top 99. Artinya, dari sekian ratus inovasi yang disampaikan oleh daerah-daerah seluruh Indonesia, Pontianak sudah termasuk luar biasa bisa masuk dalam Top 99.
Setelah diwawancara mengenai inovasi BCL, Edi berharap dan yakin bisa masuk dalam Top 40.
“Mudah-mudahan selanjutnya bisa masuk Top 40 dan seterusnya seperti halnya Inovasi Tanpa Kelas yang menjadi unggulan RSUD Kota Pontianak hingga mengantarkannya masuk Top 35 inovasi. Saya berharap ini bisa memberikan semangat bagi Pemerintah Kota Pontianak ke depannya,” pungkasnya.