Satarudin: Narkoba Sama Bahaya dengan Terorisme
Hampir tiap minggu selalu saja ada kasus narkoba yang terungkap. Sekarang bukan main gram lagi tapi sudah berkilo-kilo.
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Satarudin, sangat prihatin dengan kasus-kasus narkoba yang terjadi di Kalbar khususnya di Kota Pontianak.
Bahkan ia mengingatkan bahwa ancaman narkoba saat ini jiga sama bahayanya dengan terorisme. Keduanya sama-sama merusak negara. Bahkan lewat narkoba, generasi muda Indonesia coba dihancurkan masa depannya.
"Hampir tiap minggu selalu saja ada kasus narkoba yang terungkap. Sekarang bukan main gram lagi tapi sudah berkilo-kilo. Narkoba dengan terorisme ini sama bahayanya," ucapnya Senin (10/4/2017).
Ia menambahkan dalam beberapa waktu terakhir, pengungkapan kasus narkoba memang bukan kelas kecil lagi.
Baca: BNN Pusat Gagalkan Penyelundupan Sabu 20 Kilogram di Batang Tarang Sanggau
Kalimantan Barat yang meruoakan perbatasan, seakan barang haram itu mudah masuk. Bahkan ia ingat betul beberapa ditangkap di Pontianak.
Ia juga selaku Keta DPRD juga sangat prihatin dengan kasus narkoba uabg melibat anak-anak remaja.
"Korbannya ini bukan lagi orang dewasa, tapi juga anak-anak. Di BNN itu, remaja banyak direhabilitasi. Ini mesti dijadikan perhatian serius, bukan cuma jargon saja," pintanya.
Ia sangat mengapresiasi jajaran Polda Kalbar dan Polresta Pontianak yang selama ini telah bekerja keras mengungkap kasus narkoba.
Upaya yang dilakukan polisi katanya adalah tindakan akhir. Jauh lebih penting, dari pihak keluarga saling mengingatkan. Mengawasi satu sama lain.
"Sama hal dengan kasus terorisme yang sekarang sedang ramai di nasional, narkoba juga demikian, dengan keluarga, dengan tetangga, harus saling peduli, jangan hidup di dunia sendiri," ucapnya.
Ia juga meminta pencegahan dilakukan semua instansi harus saling koordinasi termasuk dengan BNN yang merupakan badan khusus penanggulangan narkoba.
Munculnya narkoba jenis baru dikatakannya juga harus jadi perhatian bersama, karena ketika muncul pasti tidak diketahui dan sudah banyak korban baru disadari.
Adanya komitmen Perang Melawan Narkoba harus jadi semangat bersama memerangi dan mencegah rusaknya bangsa.
Apalagi saat ini Indonesia, khususnya Pontianak tengah mengalami bonus demografi. Jika anak muda, anak usia produktif banyak yang rusak, maka tidak mungkin bonus ini dimanfaatkan baik.